Berita

Dalam file gambar 9 November 2006 ini, Unit Bom Tandan yang berisi lebih dari 600 bom tandan berada di sebuah lapangan di selatan desa Ouazaiyeh, Lebanon/Net

Dunia

Dilarang di 100 Negara, Ini Bahaya Amunisi Tandan yang akan Dikirim AS ke Ukraina

SABTU, 08 JULI 2023 | 08:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa mereka memenuhi permintaan Ukraina untuk memasok munisi tandan yang kontroversial.

Langkah ini kemungkinan akan menuai kecaman keras dari kelompok hak asasi manusia karena senjata tersebut sangat berbahaya dan dilarang oleh lebih dari 100 negara.

Menurut BBC, munisi tandan adalah metode untuk menyebarkan sejumlah besar bom kecil dari roket, misil, atau peluru artileri yang menyebarkannya di tengah penerbangan di area yang luas.

Tidak semua bom tandan langsung meledak jika terkena benturan, ini terjadi terutama jika mendarat di tanah basah atau lunak. Mereka kemudian dapat meledak di kemudian hari saat diambil atau diinjak, membunuh atau melukai korban. Persis seperti ranjau darat.

Dari perspektif militer, amunisi ini bisa sangat efektif ketika digunakan melawan pasukan darat dan sangat berbahaya untuk dipindahkan, sehingga area tempat ia jatuh harus dibersihkan dengan hati-hati.

Disebutkan dalam catatan hukum internasional di PBB bahwa amunisi ini dapat menyebabkan kerusakan luas dan jangka panjang.

Lebih dari 100 negara, termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman, telah menandatangani perjanjian internasional - Konvensi Munisi Tandan - yang melarang penggunaan atau penimbunan senjata ini karena efeknya yang membabi buta terhadap penduduk sipil.

Anak-anak sangat rentan terhadap cedera karena bom tersebut dapat menyerupai mainan kecil yang ditinggalkan di area pemukiman atau lahan pertanian dan sering diambil karena penasaran.

Kelompok hak asasi manusia menggambarkan munisi tandan sebagai kejahatan perang. Baik Rusia maupun Ukraina telah menggunakan munisi tandan sejak dimulainya invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022.

Munisi tandan Rusia dilaporkan memiliki "tingkat tak berguna" sebesar 40 persen, yang berarti sebagian besar bom yang disebarkan tetap menjadi bahaya di darat.

Pentagon memperkirakan bom clusternya sendiri memiliki tingkat tak berguna kurang dari 3 persen.

Dengan tidak adanya peluru artileri yang cukup, Ukraina telah meminta AS untuk mengisi kembali persediaan amunisi tandannya untuk menargetkan infanteri Rusia yang menjaga semua parit pertahanan itu.

Ini bukanlah keputusan yang mudah bagi Washington, dan sangat tidak disukai oleh banyak pendukung Demokrat dan hak asasi manusia. Perdebatan telah berlangsung setidaknya selama enam bulan.

Koalisi Munisi Tandan mengatakan bom tandan telah digunakan sejak Perang Dunia II dan dalam lebih dari tiga lusin konflik sejak itu. AS terakhir menggunakan senjata amunisi tandan ini di Irak dari 2003 hingga 2006.

Populer

Pengamat: Kembalikan Citra, Hery Gunardi Pantas Dicopot Jadi Dirut BSI

Sabtu, 22 Juni 2024 | 19:46

Bermain Imbang Tanpa Gol, Laga Prancis Vs Belanda Diwarnai Kontroversi

Sabtu, 22 Juni 2024 | 04:09

Bey Machmudin akan Serius Tangani Judi Online di Jabar yang Tembus Rp3,8 T

Rabu, 26 Juni 2024 | 18:20

Bey Machmudin Ingatkan Warga Jangan Coba-coba Mengakali PPDB

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:45

Wali Kota Semarang Gratiskan Biaya di 41 SMP Swasta

Minggu, 23 Juni 2024 | 00:46

Menwa Siap Kerahkan 5 Ribu Personel ke Gaza Bersama TNI

Rabu, 26 Juni 2024 | 01:19

DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Kamis, 27 Juni 2024 | 00:03

UPDATE

Anggota Dewan Doyan Judol, Parpol Harus Tanggungjawab

Selasa, 02 Juli 2024 | 07:57

Penolakan SMI soal Tax Ratio 23 Persen adalah Sikap Jokowi

Selasa, 02 Juli 2024 | 07:29

Promosi Situs Judi Online, Dua Selebgram Ditangkap

Selasa, 02 Juli 2024 | 07:00

Aliansi Buruh Jateng Dukung Mbak Ita Maju Pilwalkot Semarang

Selasa, 02 Juli 2024 | 06:47

Masuk Musim Kemarau, BMKG Ingatkan Masyarakat Waspada Potensi Karhutla

Selasa, 02 Juli 2024 | 06:27

Herman Deru Ajak Pendukung Berpolitik secara Santun dan Terhormat

Selasa, 02 Juli 2024 | 05:56

Butuh Hampir Setahun bagi Pj Bupati Batang untuk Bisa Melantik 6 Kepala Dinas

Selasa, 02 Juli 2024 | 05:39

Bekas Relawan Jokowi Punya 3 Nama Cawagub yang Tepat bagi Mirzani Djausal

Selasa, 02 Juli 2024 | 05:19

Tepis 3 Penalti Slovenia, Diogo Costa jadi Pahlawan Portugal

Selasa, 02 Juli 2024 | 04:58

Mayoritas Bacalon yang Daftar di Gerindra Salatiga Tidak Jujur

Selasa, 02 Juli 2024 | 04:20

Selengkapnya