Berita

Kremlin/Net

Dunia

Rusia: Ukraina Menyeret Banyak Negara ke dalam Konflik

JUMAT, 07 JULI 2023 | 04:05 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perjalanan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Bulgaria untuk membahas bantuan keamanan mendapat komentar dari Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Berbicara pada Kamis (6/7), Peskov mengatakan upaya Ukraina untuk mengamankan lebih banyak bantuan militer asing dan membuat negara lain terlibat langsung dalam konflik tidak akan membawa hasil seperti yang diinginkan.
 

“Rezim Kyiv melakukan yang terbaik untuk menyeret sebanyak mungkin negara secara langsung ke dalam konflik ini,” kata Peskov, seperti dikutip dari RT.

"Beberapa negara sudah tenggelam dalam permusuhan dari ujung kepala sampai ujung kaki," katanya.

Peskov menegaskan bahwa dia tidak terkejut bahwa musyawarah semacam itu sedang berlangsung, mencatat bahwa pada dasarnya, semua diskusi dan hasilnya sama sekali tidak dapat mempengaruhi hasil operasi militer khusus Rusia.

“Situasi garis depan saat ini memberikan banyak bukti untuk itu,” kata juru bicara itu.

Peskov mengacu pada serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung, yang menurut Kementerian Pertahanan Rusia, sejauh ini gagal untuk mendapatkan tempat meski didukung oleh sejumlah besar persenjataan Barat.

Kunjungan Zelensky ke Bulgaria terjadi setelah pekan lalu Sofia mengumumkan paket baru bantuan militer ke Kyiv, menyatakan bahwa bantuan militer gelombang baru akan sebanding dengan volume bantuan dari paket pertama yang diberikan Desember lalu.

Sofia lambat memberikan bantuan keamanan kepada Kyiv, sebagian besar karena tentangan dari Partai Sosialis Bulgaria, dengan kemacetan yang baru diatasi pada bulan Desember.

Namun, laporan Euractiv dari bulan Oktober menyatakan bahwa negara Balkan itu muncul sebagai salah satu pemasok bantuan militer tidak langsung terbesar ke Ukraina, setelah mengirim setidaknya satu miliar euro (setara 1,09 miliar dolar AS) senjata dan amunisi ke Ukraina melalui perantara.

Bantuan negara-bangsa Barat untuk Ukraina seolah mengabaikan peringatan Rusia, yang mengatakan bahwa pengiriman senjata hanya akan memperpanjang permusuhan dan menjadikan Barat sebagai peserta langsung dalam konflik, tanpa mengubah hasilnya.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Sekjen AMPG Anggap Qodari Sedang Melawak

Rabu, 22 Mei 2024 | 01:56

PK Ditolak MA, Alex Noerdin Tetap Jalani Vonis 9 Tahun Penjara

Rabu, 22 Mei 2024 | 01:36

Pemilik Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Bakal Diperiksa Polisi

Rabu, 22 Mei 2024 | 01:11

Tingkatkan Realisasi KPR Nonsubsidi, BTN Resmikan Sales Center Baru di 3 Kota Besar

Rabu, 22 Mei 2024 | 00:51

Tani Merdeka Bangun 7.200 Posko Pemenangan Sudaryono

Rabu, 22 Mei 2024 | 00:28

WWF ke-10 Aman dan Kondusif, Menteri PUPR Apresiasi Pengamanan TNI-Polri

Rabu, 22 Mei 2024 | 00:06

Mangkir dari Panggilan Kejaksaan, Anggota DPRD Madiun Dianggap Lecehkan Hukum

Selasa, 21 Mei 2024 | 23:49

Supian Suri Dilaporkan ke KASN dan BKN Jelang Pilkada 2024

Selasa, 21 Mei 2024 | 23:42

Nyaru jadi Bengkel, Industri Rumahan Narkotika Ini Mampu Memproduksi Jutaan Tablet

Selasa, 21 Mei 2024 | 23:20

KLHK Lanjutkan Safari Sosialisasi FOLU Net Sink 2030 di Yogyakarta

Selasa, 21 Mei 2024 | 23:16

Selengkapnya