Berita

Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid/RMOL

Politik

Pembebasan Pilot Susi Air Jangan Berhenti di Pemenuhan Tebusan

KAMIS, 06 JULI 2023 | 12:55 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Upaya pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua, terus berlangsung. DPR minta pemerintah dan aparat keamanan mengutamakan negosiasi.

“Pemerintah dan aparat keamanan harus memastikan keselamatan sandera, tapi sekaligus tidak boleh merendahkan harga diri bangsa,” kata Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, lewat keterangan tertulisnya, Kamis (6/7).

Seperti diketahui, Philip Mark Mehrtens disandera KST pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari, sesaat setelah sang kapten pilot mendarat di lapangan terbang Paro. KST juga membakar pesawat yang dipiloti Mehrtens.

Selain itu KST juga sempat mengancam menembak mati Mehrtens, dan berakhir dengan rencana pemenuhan uang tebusan sebesar Rp 5 miliar agar KST membebaskan pilot asal Selandia Baru itu.

Meutya berharap persoalan penyanderaan itu tak berhenti hanya dengan pemberian uang tebusan.

"Pemerintah jangan berhenti pada pemenuhan tuntutan uang tebusan, harus ada pertimbangan langkah negosiasi lanjutan untuk meredakan aksi KST yang masih terus terjadi sampai saat ini,” tuturnya.

Meski begitu, Meutya memahami urgensi bagi pemerintah dan aparat keamanan yang berencana memenuhi permintaan uang tebusan demi menyelamatkan pilot warga negara asing (WNA) itu.

Ia juga meyakini, pemerintah dan aparat keamanan juga telah melakukan berbagai upaya strategis yang tidak semuanya bisa disampaikan ke publik.

"Keselamatan nyawa manusia memang paling penting, apalagi terkait persoalan diplomatik dengan negara asal pilot yang disandera,” ucapnya.

“Kami di DPR juga percaya pemerintah bersama pihak keamanan telah memiliki pertimbangan matang dengan keputusan pemberian uang tebusan. Karena masalah ini juga melebar dari urusan keamanan menjadi menyangkut hubungan dengan negara lain,” katanya.

Terlepas dari persoalan penyanderaan itu, Meutya meminta pemerintah mencari penyelesaian komprehensif dalam menghadapi KST. Sebab aksi-aksi kejahatan kemanusiaan KST sudah tidak dapat ditolerir.

“Masalah KST di Papua harus diselesaikan dari hulu ke hilir. Perlu pendekatan-pendekatan tepat yang komprehensif, agar tuntas sampai ke akar-akarnya, mengingat kekerasan yang dilakukan KKB terus berkepanjangan,” tutupnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya