Berita

Anggota Komisi I DPR RI dari fraksi Golkar, Christina Aryani/Ist

Politik

DPR RI Dukung Perbaikan Tata Kelola Keamanan Laut

KAMIS, 06 JULI 2023 | 02:27 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Berbagai tantangan yang semakin kompleks membuat tata kelola keamanan laut menjadi sangat penting. Terlebih proyeksi ke depan menunjukkan tantangan keamanan laut tidak hanya bersifat konvensional.

Hal ini membuat Komisi I DPR RI fraksi Golkar secara tegas mendukung dan mendorong perbaikan tata kelola keamanan laut di Indonesia.

"Kami di DPR tentu sangat mendukung perbaikan tata kelola keamanan laut kita setelah melihat banyak dinamika dan evaluasi serta betapa strategisnya Indonesia harus menjaga keamanan lautnya," ujar anggota Komisi I DPR RI dari fraksi Golkar, Christina Aryani, dalam keterangan resminya pada Rabu (5/7)


Adapun, Christina mengatakan, perbaikan tersebut dapat dilakukan melalui pembentukan legislasi setelah dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap implementasi PP No. 13/2022 tentang Penyelenggaraan Keamanan, Keselamatan, dan Penegakan Hukum di Wilayah Perairan Indonesia dan Wilayah Yurisdiksi Indonesia (KKPH). Termasuk juga dirampungkannya draf Perpres Kebijakan Nasional KKPH.

Menurut Christina, PP dan Perpres terkait keamanan laut menjadi langkah awal untuk masuk ke fase koordinasi dan evaluasi guna mengukur efektivitas, serta kemungkinan peningkatan melalui kebijakan atau lembaga yang lebih permanen.

"Maka pintu masuk awal bisa melalui evaluasi PP dan Perpres untuk selanjutnya merumuskan regulasi yang baru, termasuk memberi masukan bagi draft Perpres Kebijakan Nasional KKPH. Dari inisiatif masyarakat dan stakeholder terkait tentu masukan-masukan tersebut akan jadi materi juga bagi DPR RI," jelasnya.

Lebih lanjut, politikus Partai Golkar itu menekankan bahwa masalah keamanan laut di Indonesia sangat kompleks dan tidak dapat diserahkan sepenuhnya kepada satu lembaga saja.

Tetapi sebaliknya, keberadaan banyak instansi juga menjadi kendala karena tumpang tindih kewenangan, fungsi, dan penggunaan sumber daya yang kurang efisien.

"Maka upaya perampingan tentu harus dipikirkan tetapi tidak juga tunggal karena wilayah perairan kita yang sangat luas," tambah Christina.

Dalam hal ini, ia menyoroti perlunya Indonesia belajar dari pengalaman negara lain demi mendapat formula terbaik bagi tata kelola keamanan laut yang lebih optimal.

Christina juga menekankan bahwa tata kelola keamanan laut sangat penting mengingat adanya tantangan yang semakin kompleks, bukan semata-mata mengenai illegal fishing, penyelundupan manusia, atau perdagangan narkotika yang biasa dihadapi saat ini.

Namun juga adanya perubahan iklim, eksploitasi sumber daya berlebihan, kerusakan ekosistem laut, hingga maraknya aktvitas militer-intelijen kelautan dengan menggunakan teknologi tinggi.

“Ini harus dijawab dengan cara-cara baru yang tidak biasa. Inilah juga pentingnya perbaikan tata kelola keamanan laut untuk segera kita rumuskan dan lembagakan," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya