Berita

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese/Net

Dunia

PM Albanese Kritik Hong Kong atas Pengejaran Dua Aktivis Australia

RABU, 05 JULI 2023 | 23:29 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kritik tajam dikeluarkan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese kepada otoritas Hong Kong setelah mereka melakukan pengejaran terhadap dua aktivis pro-demokrasi yang tinggal di negaranya.

Kritikan itu dilontarkan usai Albanese menerima surat penangkapan warga negara Australia, Kevin Yam dan penduduk tetap Australia, Ted Hui dari pihak berwenang Hong Kong.

Dalam sebuah wawancara dengan ABC yang dikutip pada Rabu (5/7), Albanese menyatakan bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan kebebasan yang dijunjung tinggi oleh Australia.


"Saya sangat kecewa dengan tindakan ini. Kami telah berusaha menjalin kerja sama dengan China di berbagai hal, namun kami tidak dapat setuju ketika prinsip-prinsip dasar yang kami anut terancam. Tindakan ini tidak konsisten dengan nilai-nilai yang kami pegang," kata Albanese.

Albanese juga telah mengecam penahanan jurnalis Australia, Cheng Lei, yang telah berada dalam tahanan tanpa proses hukum yang adil sejak Maret tahun lalu atas tuduhan keamanan nasional.

Albanese menyatakan bahwa Australia menghormati kebebasan pers dan bahwa penahanan Cheng Lei adalah pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia.

Baru-baru ini, Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee mengumumkan bahwa delapan aktivis pro-demokrasi yang saat ini berdomisili di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia akan dikejar hukuman seumur hidup atas tuduhan pelanggaran keamanan nasional.

Tindakan tersebut lantas menuai kecaman karena dianggap telah membuka pintu bagi penindasan yang lebih luas terhadap pembela demokrasi.

Dalam menghadapi tindakan otoritas yang mengancam aktivis pro-demokrasi di luar negeri, pemerintah Australia sendiri telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara mitra untuk dapat menekan agar hak asasi manusia dan demokrasi tetap dijunjung tinggi di Hong Kong.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya