Berita

United States Agency International Development (USAID)/Net

Suara Mahasiswa

Kolaborasi AS dan Panggung Internasional, Kekuatan Besar Tangani Covid-19

OLEH: KAYLA*
RABU, 05 JULI 2023 | 19:58 WIB

TIDAK ada satu negara pun yang mampu memprediksi kedatangan Covid-19, virus yang menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia. Banyak upaya dilakukan seluruh negara untuk menangkal masuknya Covid-19 dan mencegah sebarannya, mulai dari pembatasan kegiatan masyarakat di sektor pendidikan, industri, hingga upaya lockdown.

Sejak awal tersebarnya virus ini, langkah yang menurut mereka tepat adalah dengan menangani diri mereka masing-masing melalui kebijakan “unilateralisme”, yang berarti tidak ingin berurusan dengan negara lain.

Tetapi, semakin berkembangnya jumlah kasus infeksi Covid-19, tingkat kerentanan negara akan makin tinggi jika hanya mengandalkan usaha mereka masing-masing.


Hal ini melatarbelakangi dan menyadarkan para pemimpin negara bahwa kancah internasional tidak bisa keluar dari masalah jika tidak melahirkan upaya bersama dalam membasmi keberadaan virus Covid-19.

Para pemimpin mulai menyadari bahwa untuk menangani kasus ini dan mengembalikan kesejahteraan serta perdamaian dunia, adalah dengan bergerak bersama menggunakan sikap unilateralisme.

Kita semua menyadari bahwa kasus ini terjadi menyeluruh, virus Covid-19 tidak melihat perbatasan-perbatasan yang ada di dunia, apalagi tentang target mana yang mereka tuju berdasarkan nasionalitas, etnis, suku, dan agama.

Seluruh negara tidak peduli dengan kekuatan serta pengaruh yang mereka miliki. Mereka sadar bahwa peran aktif untuk saling membantu mencari jalan keluar adalah langkah tepat menangani virus ini.

Sebagai negara great power, Amerika Serikat juga menghadapi tantangan selama berjalannya pandemi Covid-19.

Dilansir dari website World Health Organization, terdapat sekitar 103 juta kasus Covid-19 dari 3 Juni 2020 sampai 28 Juni 2023. Lalu ada sekitar 1 juta kasus kematian yang sudah dilaporkan kepada WHO.

Dalam perjalanannya terbebas dari penyebaran virus ini, Amerika Serikat berkolaborasi dengan dunia internasional untuk membantu negara-negara lain dan negaranya sendiri.

Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki kapasitas besar. Mereka memperlihatkan sisi tersebut dalam bantuan-bantuan serta kerja sama selama pandemi ini berlangsung.

Amerika membantu negara-negara lain dalam bidang kesehatan, bantuan kemanusiaan, dan ekonomi yang disalurkan lewat salah satu lembaga independen bernama USAID (United States Agency International Development).

USAID merupakan lembaga yang memimpin upaya serta usaha pemerintah AS untuk menyelamatkan dunia dari Covid-19. Lembaga ini telah berpartisipasi melawan Covid-19 di dunia ini dengan memberikan insentif dana sebesar 10,6 miliar dolar AS untuk pemulihan dan memperkuat kembali keamanan, kesehatan dunia.

USAID menyalurkan bantuannya kepada berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Dilansir dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, kolaborasi antara USAID dan Kementerian Kesehatan Indonesia menyalurkan sebesar 65 juta dolar AS bantuan pandemi di Indonesia. Bantuan ini sudah menjangkau lebih dari 90 persen masyarakat atau sebesar 260 juta dari populasi masyarakat Indonesia.

Selain membantu, kolaborasi ini juga mendukung lebih dari 840.000 petugas kesehatan garis terdepan dan memperkuat persebaran rumah sakit, klinik, laboratorium sebanyak 2.000 unit untuk melawan Covid-19 dan persebarannya di Indonesia. USAID juga mengirimkan 100 juta dosis vaksin ke Indonesia.
 
Dari salah satu contoh kolaborasi USAID dengan negara dalam panggung internasional, terlihat bahwa Amerika Serikat sebagai negara great power menggunakan kekuasaan serta kapabilitas besar untuk melestarikan keamanan dunia, salah satunya dalam kesehatan. Mereka berperan aktif dalam menawarkan bantuan kepada negara-negara yang membutuhkan.

Kolaborasi USAID dengan Indonesia yang tergolong sukses ini pun menghasilkan koneksi lebih kuat antara AS dengan pemerintahan Indonesia yang menghasilkan potensi-potensi kerja sama lain dalam mengatasi isu-isu penyakit lainnya.

*Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya