Berita

(Kiri) Presiden Kolombia Gustavo Petro. dan (kanan) Komandan Pertama Gerilya ELN Antonio Garcia saat berjabat tangan di tengah Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel di Havana, pada 9 Juni 2023/CNN

Dunia

Jelang Gencatan Senjata, Kelompok Pemberontak Kolombia Janji Hentikan Serangan terhadap Militer

RABU, 05 JULI 2023 | 13:23 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Menjelang kesepakatan gencatan senjata pada Agustus mendatang, kelompok pemberontak terbesar di Kolombia berjanji akan menghentikan semua serangannya kepada militer negara.

Hal tersebut diumumkan dalam pernyataan Komando Pusat Tentara Pembebasan Nasional (ELN) yang diterbitkan pada Selasa (4/7). Dalam pernyataannya itu, Komando ELN memerintahkan unitnya di seluruh negeri untuk menghentikan tindakan ofensif, termasuk spionase terhadap militer negara mulai 6 Juli.

Namun, mereka menggarisbawahi jika mereka mendapat serangan dari militer atau kelompok bersenjata lainnya lebih dulu, mereka akan tetap menggunakan senjatanya untuk mempertahankan diri.

Seperti dimuat ABC News, Rabu (5/7), langkah maju itu diperkirakan akan semakin mendekatkan kedua belah pihak yang bertikai di Kolombia untuk mengakhiri perang yang berlangsung selama lima dekade.

Pada Juni, ELN dan pemerintah Kolombia telah mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata terlamanya, selama enam bulan mulai 3 Agustus mendatang, atas pembicaraan yang ditengahi oleh Kuba dan beberapa negara lain.

"Pemerintah Kolombia dan ELN telah terlibat dalam perundingan damai sejak 2012, tetapi gencatan senjata selama enam bulan yang disepakati hari ini merupakan kesepakatan terlama sejak kelompok gerilya ini didirikan pada 1963," kata kepala negosiator ELN, Pablo Beltran, setelah pembicaraan negosiasi itu.

Sejauh ini, pemerintah Kolombia telah berupaya untuk mengakhiri konflik bersenjata dengan ELN melalui beberapa perundingan damai.

Namun,  dalam proses tersebut mereka memiliki banyak kendala karena insiden kekerasan, serangan terhadap pasukan keamanan, dan perbedaan dalam pandangan politik dan ideologi antara pemerintah dan ELN yang membuat negosiasi damai terus menjadi alot.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya