Sejak lebih dari dua ratus tahun lalu, Amerika Serikat telah memperingati Hari Kemerdekaan yang dirayakan setiap tanggal 4 Juli.
Hari Kemerdekaan tersebut biasa diisi dengan rangkaian kegiatan seperti parade, barbeku, acara musik, hingga pesta kembang api yang menjadi ikonik dari semua perayaan itu.
Namun, sebelum rutin merayakan hari kemerdekaannya, AS telah melewati banyak sejarah panjang.
Sejarah peringatan ini bermula saat Deklarasi Kemerdekaan yang secara resmi diadopsi oleh Kongres Kontinental pada 4 Juli 1776.
Kongres itu melahirkan dokumen bersejarah di mana koloni Amerika Serikat menyatakan kebebasannya dari pemerintahan Britania Raya.
Akan tetapi sebelum itu disahkan, gesekan antara koloni Amerika dan Britania Raya sempat terjadi selama lebih dari 10 tahun. Setelah melewati berbagai masalah tersebut, akhirnya muncul peristiwa yang menjadi tonggak sejarah kemerdekaan AS, yakni Revolusi Amerika Serikat pada 1775, di mana AS mulai melawan dan keluar dari penjajahan Britania Raya.
Pada Juni 1776, Kongres Kontinental Kedua mengadakan pertemuan di Philadelphia. Dalam kongres tersebut, delegasi Richard Henry Lee dari Virginia mengajukan mosi yang menyerukan kemerdekaan koloni.
Penjelasan di laman resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia tertulis, itu adalah pertama kalinya koloni disebut sebagai Amerika Serikat dalam sebuah dokumen resmi.
Pada 2 Juli 1776 Kongres menyetujui resolusi Lee lewat pemungutan suara yang kemudian semakin memperkuat dasar kemerdekaan AS dengan penandatangan deklarasi yang dilakukan pada 4 Juli 1776, yang kini ditandai sebagai Fourth of July.
Menurut Perpustakaan Kongres, yang dimuat Livemint, satu tahun kemudian pada 1777, Philadelphia menjadi wilayah pertama yang merayakan hari kemerdekaan AS dengan spontan.
Namun, acara perayaan meriah baru rutin digelar di seluruh negeri pada 1800-an, di mana Hari Kemerdekaan resmi dijadikan hari libur dalam undang-undang yang disahkan oleh Kongres, yang membuat perayaan Empat Juli menjadi hal rutin di seluruh negeri.