Pemerintah Ukraina terus menuntut agar negara-negara Barat memaksimalkan bantuan untuk memperkuat pasukan Kyiv di medan perang.
Berbicara pada Selasa (4/7), Juru Bicara Komando Angkatan Udara Ukraina Yury Ignat mengatakan bahwa jet tempur F-16 yang dijanjikan oleh Barat bukan satu-satunya pesawat militer yang diinginkan Kyiv.
“Ukraina mempertimbangkan dan akan mempertimbangkan jenis pesawat lain yang dapat meningkatkan kemampuan tempur,” kata Ignat kepada media nasional ketika ditanya tentang kemungkinan Kyiv memperoleh F/A-18 Hornet buatan Amerika dari Australia.
Namun, katanya, Ukraina tidak dapat memberikan terlalu banyak tekanan pada AS dan sekutunya karena bergantung pada bantuan Barat.
Ignat mengatakan F/A-18 dan F-15 buatan AS, serta Eurofighter Typhoon, memiliki jangkauan yang lebih jauh dan dapat membawa lebih banyak senjata. Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa Kyiv masih akan fokus untuk memperoleh F-16 terlebih dahulu, menambahkan bahwa pilot Ukraina dapat belajar menerbangkannya lebih cepat.
"Pilot Ukraina masih belum memulai pelatihan F-16 mereka," kata juru bicara itu.
"Para pejabat di Kyiv membahas masalah ini setiap hari dengan memeriksa pangkalan yang akan berfungsi sebagai pusat pelatihan," ujarnya.
Ignat mengatakan bahwa Kyiv tidak akan menerima F-16 sampai pelatihan pilot dan kru pemeliharaan selesai dan infrastruktur yang relevan disiapkan.
"Menyerahkan (jet) tidak mungkin untuk saat ini, itu akan membutuhkan waktu," kata Ignat.
“Kami tidak bisa menekan mitra kami, karena kami bergantung pada bantuan mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengkritik para pendukung Kyiv atas apa yang digambarkan sebagai kegagalan untuk meluncurkan program pelatihan F-16 tepat waktu.
Dia tidak menyebutkan nama negara tertentu yang telah berjanji untuk memulai pelatihan pada bulan Juni, tetapi berpendapat bahwa janji itu sendiri telah salah perhitungan.
“Kami sekarang sedang bekerja dengan semua pihak yang terlibat untuk mempercepat proses ini sebanyak mungkin,” kata Kuleba.
Moskow telah berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman senjata yang semakin canggih ke Ukraina oleh AS dan sekutunya hanya akan memperpanjang konflik dan dapat menyebabkan eskalasi besar.
Bloomberg dalam laporannya Mei lalu mencatat bahwa F-16 tidak akan menjadi pengubah permainan karena mereka memiliki kemampuan yang lebih rendah dibandingkan dengan banyak pesawat militer modern Rusia.