Berita

F/A-18 Hornet/Net

Dunia

Bukan Hanya F-16, Ukraina Berharap Barat Kirimkan Jet Tempur F/A-18 Hornet buatan AS

RABU, 05 JULI 2023 | 09:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Ukraina terus menuntut agar negara-negara Barat memaksimalkan bantuan untuk memperkuat pasukan Kyiv di medan perang.

Berbicara pada Selasa (4/7), Juru Bicara Komando Angkatan Udara Ukraina Yury Ignat mengatakan bahwa jet tempur F-16 yang dijanjikan oleh Barat bukan satu-satunya pesawat militer yang diinginkan Kyiv.

“Ukraina mempertimbangkan dan akan mempertimbangkan jenis pesawat lain yang dapat meningkatkan kemampuan tempur,” kata Ignat kepada media nasional ketika ditanya tentang kemungkinan Kyiv memperoleh F/A-18 Hornet buatan Amerika dari Australia.


Namun, katanya, Ukraina tidak dapat memberikan terlalu banyak tekanan pada AS dan sekutunya karena bergantung pada bantuan Barat.

Ignat mengatakan F/A-18 dan F-15 buatan AS, serta Eurofighter Typhoon, memiliki jangkauan yang lebih jauh dan dapat membawa lebih banyak senjata. Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa Kyiv masih akan fokus untuk memperoleh F-16 terlebih dahulu, menambahkan bahwa pilot Ukraina dapat belajar menerbangkannya lebih cepat.

"Pilot Ukraina masih belum memulai pelatihan F-16 mereka," kata juru bicara itu.

"Para pejabat di Kyiv membahas masalah ini setiap hari dengan memeriksa pangkalan yang akan berfungsi sebagai pusat pelatihan," ujarnya.

Ignat mengatakan bahwa Kyiv tidak akan menerima F-16 sampai pelatihan pilot dan kru pemeliharaan selesai dan infrastruktur yang relevan disiapkan.

"Menyerahkan (jet) tidak mungkin untuk saat ini, itu akan membutuhkan waktu," kata Ignat.

“Kami tidak bisa menekan mitra kami, karena kami bergantung pada bantuan mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengkritik para pendukung Kyiv atas apa yang digambarkan sebagai kegagalan untuk meluncurkan program pelatihan F-16 tepat waktu.

Dia tidak menyebutkan nama negara tertentu yang telah berjanji untuk memulai pelatihan pada bulan Juni, tetapi berpendapat bahwa janji itu sendiri telah salah perhitungan.

“Kami sekarang sedang bekerja dengan semua pihak yang terlibat untuk mempercepat proses ini sebanyak mungkin,” kata Kuleba.

Moskow telah berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman senjata yang semakin canggih ke Ukraina oleh AS dan sekutunya hanya akan memperpanjang konflik dan dapat menyebabkan eskalasi besar.

Bloomberg dalam laporannya Mei lalu mencatat bahwa F-16 tidak akan menjadi pengubah permainan karena mereka memiliki kemampuan yang lebih rendah dibandingkan dengan banyak pesawat militer modern Rusia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya