Berita

Para mengunjuk rasa di Prancis/Net

Dunia

Polisi Prancis yang Tembak Remaja dapat Sumbangan Dana Lebih Banyak, Keluarga Korban Sakit Hati

SELASA, 04 JULI 2023 | 05:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aksi penggalangan dana untuk memberikan dukungan kepada petugas polisi Prancis yang membunuh seorang remaja telah mencapai lebih dari satu juta dolar AS pada Senin (3/7).

Kontan saja, dana daring, yang didirikan oleh komentator media sayap kanan Jean Messiha itu telah menyebabkan kemarahan di antara keluarga dan beberapa politisi serta pendukung korban.

Hingga Senin (3/7), lebih dari 40.000 orang berkontribusi untuk menyumbang polisi dengan total dana yang terkumpul mencapai 1,07 juta dolar AS, terpaut jauh dari sumbangan yang dikumpulkan untuk keluarga Nahel Merzouk, yakni  206.000 dolar AS.

Nahel tewas pada 28 Juni dengan tembakan di dada selama pemeriksaan lalu lintas oleh petugas polisi di Nanterre, sebelah barat Paris. Nahel dilaporkan mencoba menghindari pemeriksaan dan kabur saat polisi menghampirinya. Petugas telah menembak telah didakwa dengan pembunuhan yang disengaja.

Menanggapi besarnya sumbangan untuk petugas polisi yang membunuh cucunya, nenek Merzouk mengaku patah hati.
 
"Dia mengambil nyawa cucu saya. Pria ini harus membayar, sama seperti yang semua orang," katanya kepada saluran tv Prancis, seperti dikutip dari MEE.

Dia juga menyerukan agar kerusuhan dihentikan, dengan mengatakan kematian Merzouk digunakan sebagai alasan untuk membuat kekacauan dan keluarga menginginkan ketenangan.

Beberapa politisi dari partai tengah yang berkuasa dan oposisi sayap kiri mengutuk sumbangan yang diluncurkan oleh Messiha, yang dekat dengan politisi anti-Islam Eric Zemmour, menyebutnya sebagai aksi memalukan.

Kematian Merzouk telah menghidupkan kembali tuduhan rasisme yang sudah berlangsung lama di dalam kepolisian Prancis.

Sedikitnya 3.200 orang telah ditangkap sehubungan dengan kerusuhan, yang telah menyebabkan ratusan mobil, beberapa sekolah, kantor polisi, balai kota dan toko menjadi sasaran kebakaran atau vandalisme dalam beberapa hari terakhir. 

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

Presiden Prabowo Puji Mentan Amran atas Pengendalian Pertanian yang Sangat Baik

Senin, 03 Februari 2025 | 21:39

Alasan Komisi IX DPR dan Kepala Badan Gizi Nasional Rapat Tertutup

Senin, 03 Februari 2025 | 21:25

Fakta di Balik Aksi Bandar Narkoba yang Ngaku Setor Rp 160 Juta ke Polisi

Senin, 03 Februari 2025 | 21:17

Lima Polisi Bakal Jalani Sidang Etik Kasus Pemerasan Anak Bos Prodia

Senin, 03 Februari 2025 | 21:00

Bahlil Jegal Warung Kecil, Rakyat Menderita, Prabowo Dikhianati?

Senin, 03 Februari 2025 | 20:53

Demokrat Soroti Munculnya LPG 3 Kg Warna Pink: Jangan Sampai Kuning Kalah

Senin, 03 Februari 2025 | 20:49

Inspeksi Coretax, Airlangga Tak Mau Penerimaan Negara Terganggu

Senin, 03 Februari 2025 | 20:49

Ketua Umum PB IMSU Apresiasi Agus Andrianto Copot Petugas Korup

Senin, 03 Februari 2025 | 20:43

Brimob Polda Jateng Panen 9 Ton Jagung Dukung Ketahanan Pangan

Senin, 03 Februari 2025 | 20:42

Launching MBG di Jatim, Zulhas Serahkan Gapok untuk Siswa Yatim Piatu

Senin, 03 Februari 2025 | 20:39

Selengkapnya