Berita

Komisi Pemberantasan Korupsi/Net

Politik

Rekening Disoal, AKBP Tri: Sudah Ditutup, Tak Ada Hubungan dengan Tugas di KPK dan Polri

SENIN, 03 JULI 2023 | 15:54 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Mantan Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), AKBP Tri Suhartanto, mengaku sudah dimintai keterangan dan memberikan penjelasan kepada inspektorat KPK soal rekening gendut.

Pernyataan itu disampaikan Tri Suhartanto, menanggapi tudingan mantan pegawai KPK, Novel Baswedan, soal Laporan Hasil Analisis (LHA) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal transaksi Rp300 miliar.

Tri memastikan rekening yang dia miliki sudah ditutup dan tidak berkaitan dengan tugasnya, baik di Polri maupun KPK.

"Memang tidak ada sedikitpun yang berhubungan dengan tugas saya di Polri dan KPK. Rekening itu sudah ditutup," kata Tri, dalam keterangannya, Senin (7/3).

Dia juga mengaku sudah diperiksa terkait rekening itu oleh internal Polri saat kembali bertugas di korps Bhayangkara itu pada 2023.

Dia juga meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi terkait polemik rekening miliknya.

"Saat kembali ke kesatuan Polri, saya sudah diperiksa oleh internal Polri. Jadi, keterangan dari KPK itu memang benar apa adanya pada saat saya di periksa," tuturnya.

Secara terpisah, terkait isu transaksi mencurigakan Rp300 miliar, juru bicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri, membenarkan sudah mengkonfirmasi langsung kepada Tri Suhartanto.

"Dan disampaikan, bahwa tidak benar ada kaitan selama bertugas di KPK. Transaksi itu hanya uang berputar di rekening, karena ada bisnis pribadi sejak 2004, dan itu jauh sebelum bergabung dengan KPK. Bahkan sejak 2018 rekening itu sudah ditutup," katanya.

Sebelumnya, melalui video yang diunggah di kanal YouTube Novel Baswedan berjudul "Deretan Kasus Menjerat Pimpinan KPK" pada Minggu (2/7), Novel menyatakan ada LHA PPATK tentang transaksi sebesar Rp300 miliar oleh mantan pegawai KPK.

"Laporan PPATK itu terkait seorang pegawai KPK di penindakan, nilai transaksinya Rp300 miliar, dan saya duga lebih, ada yang katakan hampir Rp1 triliun bahkan," kata Novel.

Sementara itu, ditanya kebenaran transaksi mencurigakan Rp300 miliar, Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengatakan, LHA pihaknya sudah ditangani Polri.

"Konfirmasi kepada penyidiknya ya mas. Semua sudah ditangani penyidik," tutur Ivan kepada Kantor Berita Politik RMOL.

Menurut informasi dari Dittipikor Mabes Polri, saat pemeriksaan, Tri belum menjabat Kapolres Kota Bambu, dia bisa menjelaskan perihal uang yang ada di rekeningnya dalam kurun waktu 2004-2018 adalah akumulatif.

Tepatnya dari perputaran bisnis sebelum dia menjabat sebagai penyidik KPK, dengan jumlah kurang lebih Rp300 juta, dan sejak 2018 sudah ditutup.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya