Berita

Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini/RMOL

Politik

Kecam Pembakaran Al Quran di Swedia, PKS: Masyarakat Dunia Harus Kompak Mengutuk

SENIN, 03 JULI 2023 | 01:16 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Pembakaran kitab suci Umat Islam, Alquran, di Swedia terus mendapat respons dan kecaman dari elemen masyarakat Muslim di Indonesia, salah satunya wakil rakyat di Senayan DPR.

Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini mengutuk keras pembakaran Al Quran yang bukan pertama kali terjadi di Swedia dan beberapa negara Eropa. Ia menilai tindakan itu sangat melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia, apalagi baru saja merayakan Iduladha.

Bagi Jazuli, pembakaran kitab suci Al Quran adalah tindakan yang biadab dan tidak bisa ditolelir atas nama apapun, apalagi atas nama kebebasan berekspresi dan hak asasi.

"Swedia harus mengambil tindakan tegas agar hal itu tidak terus berulang,” jelas Jazuli, Minggu (2/7).

Politisi PKS ini mengaku menyayangkan insiden pembakaran kitab suci umat muslim dilakukan di negara maju. Seharusnya, kata Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI ini Swedia bersikap lebih dewasa dan beradab.

Kata Jazuli, peradaban tidak bisa dibangun di atas dasar kebencian dan intoleransi. Sikap hipokrit tersebut sama sekali tidak mencerminkan peradaban modern.

Sebagai negara dengan warga mayoritas muslim, Indonesia sangat kecewa atas intoleransi yang provokatif tersebut. Buktinya, protes resmi telah dilayangkan Kementerian Luar Negeri dan berbagai kalangan.

"Ini menunjukkan kecintaan Indonesia pada perdamaian dan peradaban dunia yang bermartabat,” jelas Jazuli.

Ia mengajak negara-negara Barat yang dinilai menjunjung tinggi hak asasi dan toleransi, terus meningkatkan kesadaran warganya tentang pentingnya toleransi. Termasuk, melawan segala bentuk Islamophobia dan phobia pada agama apapun di dunia.

"Seluruh warga masyarakat dunia harus kompak mengutuk hal-hal yang bisa memicu konflik horizontal,” pungkas Jazuli.

Populer

Seluruh Fraksi di DPR Kompak Serang Kejagung soal Tom Lembong

Rabu, 13 November 2024 | 18:01

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

Berkinerja Buruk, Kadis Parekraf Layak Diganti

Rabu, 13 November 2024 | 00:20

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Dedi Prasetyo Dapat Bintang Tiga jadi Irwasum, Ahmad Dofiri Wakapolri

Selasa, 12 November 2024 | 22:50

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Musa Rajekshah Dorong Pemetaan Potensi dan Keunggulan Desa

Kamis, 07 November 2024 | 21:43

UPDATE

Pria Gagal Nyaleg Sampai Nekat Bunuh Diri Depan MA Brasil

Jumat, 15 November 2024 | 14:03

Ijazah Pesantren Harus Diakui Negara Tanpa Syarat

Jumat, 15 November 2024 | 13:55

Rumah Tokoh Asal Riau Dilelang Bank Gara-gara Debiturnya Ngemplang Kedit

Jumat, 15 November 2024 | 13:54

Indonesia Dorong Pengoptimalan Pemanfaatan IK-CEPA untuk Tingkatkan Kinerja Perdagangan

Jumat, 15 November 2024 | 13:45

Pemprov DKI Pastikan Program Bansos Tak Berkaitan dengan Dukungan Pilkada

Jumat, 15 November 2024 | 13:36

Dipimpin Puan, Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK Tertutup

Jumat, 15 November 2024 | 13:36

Dialog Kebangsaan Hari Pahlawan: Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya dan Inspirasi Membangun Nasionalisme

Jumat, 15 November 2024 | 13:31

Regulasi IPS Biang Kerok Kemurkaan Peternak Sapi Perah

Jumat, 15 November 2024 | 13:19

Permintaan Baterai Naik, Komatsu Jepang Tingkatkan Investasi di AS

Jumat, 15 November 2024 | 13:01

Citra Kejaksaan Bisa Terpuruk Jika Tidak Koreksi Diri

Jumat, 15 November 2024 | 12:59

Selengkapnya