Berita

Petugas penegak hukum Rusia berjaga di luar PMC Wagner Center di Saint Petersburg, Rusia, pada 24 Juni 2023/Net

Dunia

Rusia Blokir Situs Berita Terkait Wagner Group

SABTU, 01 JULI 2023 | 10:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pihak berwenang Rusia telah melakukan pemblokiran ke beberapa situs berita yang terkait dengan pemimpin Wagner Group, Evgeny Prigozhin, menyusul pemberontakan singkat minggu lalu.

Menurut database yang dijalankan oleh regulator Roskomnadzor (RKN), situs yang aksesnya dibatasi itu termasuk riafan.ru dan empat situs web lain yang beroperasi di bawah payung Grup Media Patriot.

Situs web tersebut sebagian besar berfokus untuk meliput kebuntuan Rusia dengan Barat dan operasi militer Moskow di Ukraina.

Kantor Berita Kommersant menulis, "Ketika Anda mencoba mengakses situs web RIA FAN dan sumber daya lain yang terkait dengan Prigozhin, muncul tulisan 'Akses ke sumber informasi dibatasi berdasarkan Undang-Undang Federal No. 149-FZ tanggal 27 Juli 2006 Tentang Informasi, Teknologi Informasi dan Informasi Perlindungan,"

Kantor berita TASS, mengutip karyawan dari outlet yang terkena dampak, mengatakan bahwa perusahaan induk mereka akan ditutup dan semua anak perusahaannya berhenti beroperasi.

Prigozhin, yang awalnya kaya raya sebagai pemilik restoran dan taipan katering, tercatat sebagai ketua dewan pengawas Patriot Media Group hingga Mei 2023.

Sebelumnya, RKN telah memerintahkan platform media sosial populer Rusia VK untuk menghapus halaman web yang terkait dengan Wagner untuk mencegah penyebaran seruan untuk pemberontakan bersenjata.

Pada 23 Juni, Prigozhin, yang menuduh Kementerian Pertahanan salah menangani operasi di Ukraina, mendeklarasikan "pawai untuk keadilan" di Moskow. Tentaranya kemudian menghentikan gerak maju mereka pada Sabtu malam dan kembali ke pangkalan setelah kesepakatan dicapai dengan pihak berwenang.

Dalam kesepakatan tersebut anggota Wagner diberi pilihan untuk menandatangani kontrak dengan militer Rusia, kembali ke kehidupan sipil, atau pindah ke Belarusia.

Pada gilirannya, Prigozhin, dalam komentar pertamanya setelah berakhirnya "kamp di Moskow", mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk menunjukkan protes terhadap likuiditas PMC Wagner, dan bukan untuk menggulingkan pemerintah Rusia. Saat ini Prigozhin telah berada di Belarusia.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya