Pemerintah Rusia tengah mengumpulkan informasi atas laporan penangkapan salah satu warganya yang dicurigai sebagai mata-mata oleh pihak berwenang di Polandia.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam pernyataannya pada Jumat (30/6) mengatakan saat ini Moskow sedang berusaha untuk mengklarifikasi penangkapan tersebut kepada Warsawa.
Dalam pernyataannya Peskov juga mengatakan bahwa upaya mendapatkan perincian tentang insiden tersebut telah diperumit oleh sikap Russophobia dari pejabat Polandia.
“Saya yakin kedutaan akan mencoba untuk mencari tahu semua ini. Kami pasti akan mendapatkan beberapa detail, meskipun, tentu saja, sangat, sangat sulit bagi kedutaan untuk bekerja di Warsawa sekarang karena Russophobia yang dianut otoritas Polandia,” kata Peskov, seperti dikutip dari
RT.Untuk saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai masalah tersebut.
Kedutaan Rusia di Warsawa juga mengumumkan di hari yang sama, bahwa pihaknya telah mengirimkan surat resmi kepada Kementerian Luar Negeri Polandia untuk meminta konfirmasi atas laporan penangkapan seorang warga negara Rusia dan penjelasan atas tuduhan terhadapnya.
Kedutaan mencatat bahwa belum ada jawaban dari pejabat Polandia.
Sebelumnya pada hari itu, Jaksa Agung dan Menteri Kehakiman Polandia Zbigniew Ziobro mengumumkan di halaman Twitter-nya bahwa Badan Keamanan Dalam Negeri Polandia telah menangkap seorang warga negara Rusia yang diduga menjadi mata-mata untuk Moskow.
"Seorang mata-mata yang menyamar sebagai atlet ditangkap," tulis menteri itu, menambahkan bahwa orang Rusia itu, yang namanya tidak diungkapkan, adalah pemain klub hoki divisi pertama.
Ziobro mencatat bahwa ini adalah anggota ke-14 dari jaringan mata-mata yang telah diungkap oleh otoritas Polandia.
Menurut layanan pers Menteri Koordinator Layanan Khusus, Rusia telah bekerja atas nama intelijen asing dan diduga melakukan penugasan di Polandia untuk mempelajari infrastruktur penting di beberapa wilayah. Tercatat juga bahwa seseorang yang dimaksud telah tinggal di Polandia sejak Oktober 2021.
Otoritas Polandia dilaporkan telah menuduhnya berpartisipasi dalam kelompok kriminal terorganisir dan bekerja untuk intelijen asing. Pria itu menghadapi hukuman sepuluh tahun penjara dan saat ini ditahan selama tiga bulan.