Berita

Bos Wagenr, Yevgeny Prigozhin/Net

Dunia

Prigozhin Diberitahu Bahwa Pasukan Wagner Tidak Bertugas Lagi di Ukraina

JUMAT, 30 JUNI 2023 | 17:13 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Tugas untuk berperang di Ukraina tidak lagi diserahkan kepada tentara bayaran Wagner, sejak Bos mereka Yevgeny Prigozhin menentang kebijakan Kementerian Pertahanan Rusia.

Kabar itu diungkap oleh seorang anggota parlemen berpengaruh yang mengetuai majelis rendah komite pertahanan parlemen, Kolonel Jenderal Andrei Kartapolov, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters pada Jumat (30/6).

Menurut penuturan Kartapolov, setiap yang akan bertempur harus menandatangani kontrak militer dengan Kementerian Pertahanan.


Sementara itu, Bos Wagner, disebut Kartapolov adalah satu-satunya pihak yang belum menyetujui perjanjian tersebut.

"Semua orang mulai menerapkan keputusan ini. Semua orang kecuali Tuan Prigozhin," ungkapnya.

Oleh sebab itu, kata Kartapolov, Kremlin memutuskan untuk tidak melibatkan tentara bayaran Wagner lagi dalam perang.

"Prigozhin diberitahu bahwa kelompok Wagnernya tidak akan lagi bertempur di Ukraina karena dia menolak menandatangani kontrak," terangnya.

Dengan tidak lagi bergabung dalam perang melawan Ukraina, maka Wagner tidak akan menerima aliran dana dari pemerintah Rusia.

Menurut Kartapolov, ada kemungkinan bahwa pemberontakan Wagner akhir pekan lalu berkaitan dengan pemutusan kontrak perang tersebut.

"Prigozhin melakukan pengkhianatan karena ambisi dan kebutuhannya terhadap uang pemerintah," ungkapnya.

Pada 11 Juni lalu, Prigozhin mengatakan bahwa para pejuang Wagner tidak akan menandatangani kontrak apa pun dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.

Ia menaruh benci pada Shoigu karena dinilai gagal memenuhi kebutuhan Wagner selama perang di Bakhmut Ukraina.

Kebencian itu berakhir dengan upaya kudeta yang digelar pada Sabtu (24/6), di mana Prigozhin mengaku berhasil menguasai pangkalan militer di wilayah Rusia Selatan.

Tetapi ketegangan itu hanya terjadi beberapa jam, setelah kesepakatan dibuat dan Bos Wagner bersedia mengasingkan diri ke Belarusia, sehingga ia akan terbebas dari hukuman Kremlin.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya