Kandidat presiden Partai Persatuan Harapan Nasional Sandra Torres saat konferensi pers di markas besar partai di Guatemala City, Juni 2023/Net
Pemerintah Taiwan terus berupaya melakukan pendekatan dengan dua calon presiden Guatemala agar tetap melanjutkan hubungan diplomatik dengan Taipei ketika mereka terpilih.
Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Jeff Liu pada Rabu (28/6) ketika ditanya tentang komentar salah satu calon presiden yang akan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan China jika memenangkan pemilihan.
Jeff Liu mengatakan kementerian sangat memperhatikan perkembangan terbaru menjelang pemilihan presiden.
"Kementerian akan terus menyoroti kepada kedua kandidat presiden hasil kerja sama antara Taiwan dan Guatemala, dan secara aktif mencari dukungan mereka untuk menjaga hubungan bilateral," kata Liu, seperti dikutip dari
Taipei Times, Jumat (30/6).
"Taiwan juga akan terus bekerja sama dengan pemerintah Guatemala dalam semua proyek UNTUK kepentingan warga di kedua negara, tidak peduli siapa yang menang dalam putaran kedua," katanya.
Sebelumnya, Taiwan melalui kedutaan besarnya di Guatemala telah menyampaikan ucapan selamat kepada dua kandidat terdepan, yang muncul setelah pemilihan putaran pertama pada Minggu (25/6) dan dijadwalkan untuk bersaing kembali pada putaran kedua pada 20 Agustus 2023.
Mantan ibu negara Guatemala, Sandra Torres, kandidat dari Partai Persatuan Harapan Nasional, telah mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media Jepang bahwa jika terpilih sebagai presiden, dia akan meningkatkan hubungan diplomatik dan komersial Guatemala dengan Taiwan, dan mempertimbangkan untuk membentuk zona ekonomi khusus dengan pajak preferensial untuk menarik lebih banyak investasi Taiwan.
Sementara itu, Bernardo Arevalo dari partai sosial demokrat Movimiento Semilla minggu ini mengatakan bahwa jika dia menang, dia akan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan China.
“Kita perlu memperbaiki hubungan perdagangan kita dan memperluasnya dalam kasus China,” kata Arevalo, seorang anggota kongres kiri-tengah berusia 64 tahun dan putra seorang mantan presiden.
"Guatemala membutuhkan kebijakan luar negeri berdasarkan kepentingannya," katanya.
Arevalo juga mengatakan dia juga akan berusaha menjaga hubungan politik yang baik dengan Taiwan, dalam kerangka saling menghormati.
Guatemala telah menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan sejak 1933 dan merupakan salah satu dari 13 negara anggota PBB yang melakukannya.