Berita

Hutan/Net

Publika

Luas Lahan Hutan Berkurang

JUMAT, 30 JUNI 2023 | 07:36 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

DALAM 10 tahun terjadi penambahan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 91,95 juta jiwa periode 1990-2020. Bertambahnya jumlah penduduk membuat kebutuhan akan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai keperluan yang lainnya sudah dapat dipastikan meningkat.

Persoalan yang terjadi ketika jumlah penduduk meningkat, sedangkan luas wilayah relatif tetap dan penduduk migran ke luar negeri tidak banyak, maka yang terjadi adalah luas lahan hutan berkurang untuk dimanfaatkan oleh manusia dalam mencari nafkah.

Luas lahan hutan di Indonesia semula sebesar 118,5 juta hektar tahun 1990 berdasarkan data FAO, kemudian luas lahan hutan berkurang menjadi 92,13 juta hektar per tahun 2020. Penurunan luas lahan hutan tersebut tercatat sebesar 26,37 hektar selama 10 tahun.


Persoalannya kemudian adalah pengukuran gas buang (emisi netto) karbon dioksida dari lahan hutan berkurang dari 0,72 juta kt tahun 1990 menjadi 0,22 juta kt tahun 2020 di Indonesia. Sebagaimana telah banyak terpublikasikan tentang dampak buruk dari perubahan iklim, yang antara lain disebabkan oleh perubahan gas buang, maka luas lahan hutan di Indonesia dan negara lain yang berkurang dijadikan sasaran atas instrumentasi pengendalian perubahan iklim oleh negara-negara maju, khususnya melalui undang-undang Uni Eropa yang bermaksud untuk menekan dampak negatif terhadap pemburukan perubahan iklim.

Di samping penggunaan keberadaan perdagangan karbon sebagai insentif lunak instrumentasi dari membangun kelestarian hutan, parlemen Uni Eropa bertindak lebih jauh berupa segera memberlakukan hambatan non tarif perdagangan ekspor dari Indonesia, khususnya ekspor Crude Palm Oil (CPO).

Fenomena CPO sebagai sumber devisa non migas yang mempunyai kontribusi sangat penting untuk Indonesia, namun ekspansi tanaman sawit selain untuk memproduksi ekspor CPO, penghasil bio solar, dan produk turunan dari CPO, kemudian antara lain telah menimbulkan dampak buruk berupa penurunan luas lahan hutan tersebut di atas.

Dewasa ini dampak buruk atas perubahan iklim berupa gelombang panas tinggi telah terasa penting terjadi bukan hanya terjadi di India, Bangladesh, China, Jepang, Laos, Korea, Myanmar, dan Thailand. Gelombang panas juga sebelumnya telah terjadi di Inggris, Jerman, Portugal, Prancis, Belgia, Belanda, Spanyol, Yunani, dan Italia. Gelombang panas tinggi juga diikuti peningkatan luas lahan kebakaran hutan.

Sebenarnya negara-negara maju telah lebih dahulu memanfaatkan lahan hutan, namun mereka juga lebih dahulu memelihara kelestarian hutan secara lebih ketat dibandingkan Indonesia.

Namun, gas buang dari polusi pabrik-pabrik dan sarana transportasi telah lebih dahulu dipraktekkan di negara maju dan sudah diberlakukan penurunan gas buang, namun pemberlakuan undang-undang yang mengatur deforestasi itu berdampak buruk terhadap ekonomi ekspor non migas Indonesia.

Penulis adalah peneliti Indef, yang juga pengajar Universitas Mercu Buana


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya