Berita

Brigjen TNI Nugraha Gumilar (batik biru) berfoto bersama dengan rekan seangkatan Lemhannas RI - PPSA.XXI/Ist

Pertahanan

Jalan Sukses Brigjen Gumilar: Tidak Menyerah dan Percaya Bantuan Tangan Tuhan

SELASA, 27 JUNI 2023 | 18:47 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Setiap orang memiliki jalan menuju suksesnya masing-masing, begitu pun kiat untuk meraih kesuksesan. Begitun, soal definisi sukses yang setiap orang juga mengartikannya dengan cara berbeda-beda.

Bagi mantan Komandan Poltekad Kodiklatad Brigjen TNI Dr. Nugraha Gumilar, sukses adalah tidak pernah menyerah akan kegagalan. Kesuksesan, katanya, bukan berarti harus lolos dari ujian tetapi saat menemui kegagalan memutuskan untuk tidak menyerah.

“Jadi itu prinsip mendiang bapak saya.  Jujur dan berusaha sebaik mungkin, jika ada masalah pasti nanti Tuhan akan menolong lewat orang-orang di sekitar kita,” ujar Brigjen Gumilar di sela-sela acara peluncuran bukunya berjudul “Anak Yatim Jadi Jenderal: Tragedi Pesawat Nurtanio” di Jakarta, Sabtu (24/6).


Melalui buku yang dia luncurkan itu, Brigjen Gumilar berharap bukunya bisa memberikan inspirasi khususnya kepada kaum muda untuk bekal menghadapi tantangan ke depan yang makin kompleks.

Dalam bukunya “Anak Yatim Jadi Jenderal: Tragedi Pesawat Nurtanio”, Brigjen Gumilar berbagi kisah hidupnya sejak lahir, ditinggal ayahnya, tumbuh dan berkembang menjadi pribadi dewasa berintegritas, kisah kasih dengan pendamping hidupnya, hingga sukses menyandang pangkat jenderal bintang satu.

Selain kisah hidup yang terbagi dalam 17 bab, buku setebal 183 halaman yang ditulis oleh Andhini ini juga memuat 17 testimoni tentang pribadi Brigjen Gumilar.

Sosok Brigjen Gumilar adalah anak bungsu dari 7 bersaudara, yang lahir tanggal 23 Januari 1968 di Bandung, Jawa Barat.

Gumilar sudah mengalami perjalanan panjang dalam hidupnya. Dari satu kegagalan ke kegagalan yang lain. Namun, di saat itu pula ia selalu mendapatkan pertolongan Tuhan.

Tertempa hidup yang keras sejak kecil, membuat Gumilar lebih memilih menjalani hidup sederhana meski saat ini berkecukupan. Mapan secara karir dan ekonomi, menyandang bintang satu dan gelar S3.

“Saat tentara pangkat letnan, ketika ekonomi sulit saya bisa makan cuma nasi dan telor ceplok pakai kecap dan bawang merah. Saya pikir makan mewah atau sederhana yang keluar di belakang kan sama juga kotornya. Bau juga kenapa harus makan enak?” katanya.

Di samping kejujuran, bekerja keras, tidak mempunyai utang juga ia ajarkan kepada anak-anaknya.

“Mungkin karena saya tidak berbisnis ya, jadi tidak perlu berutang. Kalau pebisnis mungkin harus utang untuk modal usaha,” ujarnya.  

Terakhir, ia kembali mengingatkan bahwa di dalam hidup kita ada orang-orang di sekitar yang membantu berkat tangan Tuhan.  

“Saya bisa jadi jenderal juga karena banyak menerima bantuan, bukan karena hebat. Hidup itu harus bermasyarakat, banyak membantu orang lain,” pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya