Berita

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad dalam pertemuannya dengan mahasiswa Malaysia yang menempuh pendidikan di London pada Senin (26/6)/Net

Dunia

Di London, Mantan PM Malaysia Dorong Pemerataan Ekonomi Bagi Warga Melayu

SELASA, 27 JUNI 2023 | 15:58 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Ketimpangan ekonomi di antara warga Melayu dan Tionghoa dinilai mampu memicu ketegangan hingga konflik antara etnis di Malaysia.

Begitu yang disampaikan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad selama pertemuannya dengan mahasiswa Malaysia yang menempuh pendidikan di London pada Senin (26/6).

Menurut Mahathir, stigma tentang Tionghoa kaya dan Melayu miskin perlu ditangani dengan baik. Jika dibiarkan, maka ancaman destabilitas masyarakat sangat mungkin terjadi.

"Ketimpangan yang sangat besar antara orang Tionghoa kaya dan Melayu miskin berbahaya bagi Malaysia karena dapat menimbulkan konflik dan kekerasan," ungkapnya dalam postingan di Facebook.

Mahathir mengaku dirinya tidak menentang atau bahkan mendiskreditkan warga Tionghoa. Tetapi, dia ingin agar distribusi kekayaan di Malaysia lebih merata.

"Kami hanya ingin melihat distribusi kekayaan yang adil, kekayaan Malaysia di antara masyarakat," tegasnya.

Menurut Mahathir, tidak baik bagi Malaysia jika membiarkan warga Melayu menjadi miskin di negara mereka sendiri yang makmur.

Lebih lanjut, Mahathir menyebut Melayu tidak hanya lemah secara ekonomi namun juga telah kehilangan pijakan politiknya di Malaysia.

"Mereka sekarang menjadi partai minoritas di pemerintahan. Hal ini dapat mengakibatkan banyak masalah serius bagi orang Melayu," jelasnya.

Di bidang pendidikan, kata Mahathir lagi, mahasiswa Melayu masih tertinggal jauh dibandingkan mahasiswa non-Melayu.

Menurutnya, jika merujuk pada meritokrasi atau sistem politik yang memberikan kesempatan pada mereka yang memiliki prestasi, mungkin sangat sedikit siswa Melayu yang mendapat kesempatan beasiswa di London.

"Mereka diberikan beasiswa untuk belajar meskipun beberapa dari mereka tidak sepenuhnya memenuhi syarat," ungkap Mahathir.

Menurutnya, pemerintah masih bersimpati kepada warga Melayu. Tetapi jika kekuatan politik melemah, maka kesempatan pendidikan yang layak bagi mereka akan semakin sulit.

Oleh sebab itu, ia mendorong agar pemerintah memberikan kesempatan yang lebih bagi warga Melayu sampai mereka mampu bersaing dengan orang non-Melayu.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

PPP Lolos Parlemen, Pengamat: Jangan Semua Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

UPDATE

Dalil Tak Kuat, MK Tolak Lagi Gugatan PPP untuk Dapil Jateng

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:57

DPR Bantah Ada Rapat Diam-diam Soal Revisi UU MK

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:36

Harga Minyak Loyo Buntut Sinyal The Fed Menahan Suku Bunga

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:24

BI dan DPD Kolaborasi Tekan Laju Inflasi Lewat Pemberdayaan UMKM

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:05

Semangat Kebangkitan Nasional, Saatnya Kembali Bersatu

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:54

DPR Ungkap Ada Permintaan Menyamakan Masa Pensiun Polri dan Kejaksaan

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:50

Upacara Pemakaman Mendiang Presiden Raisi Dimulai di Tabriz

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:45

Nasib Ribuan Karyawan Polo Ralph Lauren Ada di Tangan MA

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:44

Partai Buruh dan Gelora Yakin MK Kabulkan Gugatan UU Pilkada

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:42

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Nurul Ghufron

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:41

Selengkapnya