Berita

Pemimpin Wagner Group, Yevgeny Prigozhin/Net

Dunia

Bukan Gulingkan Rezim, Bos Wagner Dalih Pemberontakan sebagai Demonstrasi Politik

SELASA, 27 JUNI 2023 | 13:27 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemberontakan yang dilakukan tentara bayaran Wagner Group merupakan aksi demonstrasi politik, bukan upaya kudeta untuk menggulingkan rezim seperti yang banyak diberitakan.

Begitu yang disampaikan pemimpin Wagner Group, Yevgeny Prigozhin pada Senin (26/6). Ia mengaku sebelumnya tidak memiliki niat untuk menumbangkan rezim.

“Kami memulai pawai kami karena ketidakadilan. Kami tidak memiliki tujuan untuk menggulingkan rezim yang ada secara ilegal,”  kata Prigozhin dalam file audio yang baru dirilis di saluran Telegram-nya.


Dalam penjelasannya, Prigozhin lebih lanjut mengatakan bahwa pawai keadilan itu dilakukan sebagai respons mereka terhadap korupsi dan birokrasi keamanan yang kacau di Rusia.

Seperti dimuat The Hill pada Selasa (27/6), pemimpin Wagner Group itu mengklaim bahwa ia mendapatkan sambutan baik dari masyarakat Rusia atas aksinya tersebut, dengan sejumlah warga menemuinya dan para pejuangnya.

“Mereka semua senang saat kami datang dan saat kami lewat. Banyak dari mereka masih menulis kata-kata dukungan,”  kata Prigozhin.

Selain itu, Prigozhin lebih lanjut mengonfirmasi bahwa perselisihan tersebut awalnya juga terjadi karena kontrak antara perusahaannya dengan Kementerian Pertahanan, yang menurutnya ingin membubarkan perusahaan tentara bayaran yang ia dirikan pada 2014 lalu.

“Ini akan menyebabkan hilangnya kemampuan tempur, pejuang berpengalaman dan komandan berpengalaman. Kami dengan tegas menentang apa yang ingin mereka lakukan," ujarnya dalam audio, seraya menambahkan bahwa puluhan prajuritnya dibunuh oleh militer negara.

Namun kepala Wagner yang sempat merebut Rostov-on-Don di Rusia selatan itu memutuskan untuk membatalkan pemberontakannya lebih lanjut, karena menyadari akan ada banyak darah yang tertumpah di negaranya.

“Kami merasa demonstrasi dari apa yang kami lakukan sudah cukup. Kami tidak ingin menumpahkan darah Rusia," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya