Berita

Koordinator Komite Pemilih (Tepi) Indonesia, Jeirry Sumampow/Net

Politik

Banjir Kampanye Medsos, Bawaslu Diprediksi Kesulitan Tangani Pemilu 2024

SENIN, 26 JUNI 2023 | 21:39 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pemilihan umum (Pemilu) 2024 diprediksi akan bikin susah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), karena disesaki dugaan pelanggaran kampanye oleh partai politik maupun peserta lain seperti calon anggota legislatif (Caleg) hingga pasangan calon (Paslon) presiden dan wakil presiden.

Koordinator Komite Pemilih (Tepi) Indonesia, Jeirry Sumampow menilai, kampanye pada Pemilu 2024 akan lebih sering dilakukan di media sosial (medsos), dan isinya rawan memecah belah masyarakat.

“Itu kelihatannya akan dibuat untuk polarisasi masyarakat. Dan itu akan digunakan untuk kepentingan elektoral, dan lebih begeser ke isu sensitif,” ujar Jeiry dalam diskusi di Kantor The Indonesian Institute, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/6).


Sebagai contoh, Jeirry menyebutkan isu yang sensitif bakal diangkat oleh peserta pemilu adalah terkait kelompok minoritas seperti penyandang disabilitas.

“(Pemilu) 2024 ini politisasi SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) itu pasti akan ada. Ini sudah pasti. Tapi kelihatannya isunya agak bergeser,” tambahnya menegaskan.

Yang membuat fatal, menurutnya adalah kerja Bawaslu pada masa sosialisasi Parpol saja tidak cukup menindak dan membuat jera terduga pelanggar.

“Jadi kampaye di 2024 ini akan crowded (sumpek) betul, dan akan minim penindakan. Karena Bawaslu sangat hati-hati saat menindak, apalagi yang melibatkan partai-partai parlemen karena kontrol dan pengaruh mereka lakukan langsung ke komisioner,” tuturnya.

“Kalau pendekatannya begitu, maka akan crowded dan minim penindakan. Jadi penindakan kita akan kacau balau, mana pelanggaran mana tidak,” demikian Jeirry menambahkan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya