Berita

Pendiri KedaiKOPI Hendri Satrio/RMOL

Politik

Hak Butet Berpantun, Sekarang Labelnya Seniman PDIP

SENIN, 26 JUNI 2023 | 19:35 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pantun dari Budayawan, Butet Kertaredjasa yang menyindir bakal capres di luar PDI Perjuangan menjadi sorotan publik.

Founder Lembaga Survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio, menilai sebagai warga negara Butet berhak untuk berekspresi. Hanya saja, setelah pembacaan pantun tersebut, Butet akan mendapat labeling senimannya PDIP.

“Sebagai warga negara boleh enggak dia berekspresi seperti itu? Ya boleh gitu boleh aja, namanya juga ekspresif di acara internal partai. Jadi, boleh juga dia membacakan puisi itu. Walaupun ya setelah ini ada labelnya, Butet adalah senimannya PDIP,” kata pria yang akrab disapa Hensat itu

Di sisi lain, Hensat memahami maksud Butet yang menyindir bakal capres selain Ganjar Pranowo. Pasalnya, Butet membacakan pantunnya tersebut di acara internal PDIP yakni perayaan Bulan Bung Karno (2023).

“Sebenarnya sih saya mencoba mengerti Mas Butet ya, mungkin dia juga sudah memiliki KTA PDI Perjuangan sehingga pada saat tampil itu kan memang acara rapat konsolidasi internalnya PDI Perjuangan. Ya mungkin waktu itu dia tampil sebagai anggota PDI Perjuangan,” kata Hensat.

Atas dasar itu, Dosen Universitas Paramadina itu merasa tidak masalah dengan pantun sindiran Butet tersebut. Meskipun, sebagian besar yang mengenal Butet sebagai seniman merasa heran dan kecewa.

“Tentu saja bingung gitu dan kecewa ya karena kan seniman ini dianggap tidak berpolitik dan tidak berpihak,” pungkasnya.

Butet Kertaredjasa membacakan  pantun di acara Bulan Bung Karno (BBK) 2023 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada Sabtu (24/6).

Pantun itu menyindir bakal calon presiden (bacapres) yang diusung partai politik di luar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Berikut pantun Butet:

Di sini semangat meneruskan, di sana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan.
Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya, begitulah kalau otaknya pandir.

Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal.

Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik.

Cucu komodo mengkeret jadi kadal, tak lezat digulai biarpun pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuman transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negarawan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya