Berita

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese/Net

Dunia

Perkuat Pertahanan Ukraina, Australia Gelontorkan Tambahan Bantuan Rp 1,1 Triliun

SENIN, 26 JUNI 2023 | 17:00 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Australia akan memberikan paket bantuan baru senilai 110 juta dolar Australia (Rp 1,1 triliun) untuk Ukraina, termasuk 70 kendaraan militer, untuk memperkuat pertahanan negara itu dari invasi yang masih berlangsung.

Hal tersebut diumumkan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese pada Senin (26/6). Dengan komitmen baru ini, total kontribusi negara itu telah mencapai 790 juta dolar Australia atau sebesar Rp 7,9 triliun, sejak konflik dimulai pada Februari 2022.

"Tambahan dukungan ini akan berdampak nyata bagi Ukraina, yang saat ini masih terus menunjukkan keberanian besar dalam menghadapi perang Rusia yang ilegal, tidak beralasan, dan tidak bermoral," ujar Albanese dalam konferensi pers di Canberra.

Paket bantuan militer terbaru ini dikabarkan akan mencakup 28 kendaraan lapis baja M113, 14 kendaraan operasi khusus, 28 truk sedang, hingga 14 trailer.

Dalam konferensi persnya itu, Albanese menyatakan bahwa paket bantuan tersebut tidak dipicu oleh peristiwa di Rusia akhir-akhir ini, ketika negara itu mengalami percobaan kudeta oleh tentara bayaran Wagner Group, yang sempat mengguncang Presiden Vladimir Putin.

"Tidak, proposal ini telah kami kerjakan dengan maksud untuk membawanya ke kabinet pagi ini sejak direncanakan pada beberapa waktu yang lalu," jelas Albanese.

Mengutip The Globe and Mail, Australia sejauh ini merupakan salah satu kontributor terbesar di luar NATO dalam mendukung Ukraina, dengan menyediakan bantuan, amunisi, dan peralatan pertahanan, termasuk sejumlah kendaraan lapis baja Bushmaster.

Selain itu, Australia juga telah melarang ekspor bijih alumina dan aluminium, termasuk bauksit, ke Rusia, serta memberlakukan sanksi terhadap sekitar 1.000 individu dan entitas Rusia.

Selain bantuan militer, Albanese menyampaikan bahwa Australia juga akan memperpanjang akses bebas bea untuk barang-barang yang diimpor dari Ukraina selama 12 bulan ke depan, sebagai upaya untuk mendukung ekonomi dan perdagangan negara itu.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Jika Dikelola Ugal-ugalan, Dana Haji Bisa Tergerus

Sabtu, 28 September 2024 | 06:05

Puluhan Pekerja PLTU Celukan Bawang Tuntut Pesangon

Sabtu, 28 September 2024 | 05:40

Waskita Karya Selesaikan Pembangunan 23 Ruas Jalan Tol

Sabtu, 28 September 2024 | 05:14

Rieke Diah Pitaloka Plong Parlemen Tolak Ekspor Pasir Laut

Sabtu, 28 September 2024 | 05:05

Jakarta Raih Penghargaan Anindhita

Sabtu, 28 September 2024 | 04:52

Bank Sampah Didorong Bisa Mandiri Secara Ekonomi

Sabtu, 28 September 2024 | 04:16

Kampanye Pilkada Jateng Lewat Medsos Rawan Penyebaran Hoaks

Sabtu, 28 September 2024 | 04:14

Kakek Tuna Netra Bersama Anak Perempuannya Disidang Kasus Pengeroyokan

Sabtu, 28 September 2024 | 03:44

Kasih Cucu Duit Tiga Gepok, Zulhas Tak Malu Sama Rakyat!

Sabtu, 28 September 2024 | 03:14

Mahasiswa Demo Bawa Mobil Sedot WC, Rocky Gerung: Potret Kejaksaan Sarat Masalah

Sabtu, 28 September 2024 | 03:01

Selengkapnya