Berita

Presiden Rusia, Vladimir Putin/Net

Dunia

Upaya Pemberontakan Wagner Bukti Melemahnya Kekuatan Vladimir Putin

SENIN, 26 JUNI 2023 | 06:56 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Upaya pemberontakan yang dilakukan oleh tentara bayaran Wagner disebut telah menunjukkan bukti bahwa kekuatan Vladimir Putin sudan melemah.

Meski hanya berlangsung singkat, tetapi faktanya manuver yang dilakukan oleh Yevgeny Prigozhin menjadi ancaman paling serius bagi kekuasaan Putin selama 23 tahun ia memimpin Rusia.

Pakar intelijen dan keamanan dari Australia, Profesor John Blaxland menilai Putin sangat gugup dengan situasi yang terjadi sebelum akhirnya kesepakatan dengan Prigozhin tercapai.

"Dia harus melihat dari balik bahunya. Kelompok ini telah menjungkirbalikkan politik di Rusia," ujarnya kepada Weekend Today, Minggu (25/6).

Melemahnya Putin semakin terlihat dengan rentannya pasukan Rusia. Terbukti "pawai" pasukan tentara Wagner dapat bergerak tanpa hambatan ke Rostov-on-Don, kota di Rusia bagian selatan, dan maju ratusan kilometer menuju Moskow.

Selain itu, keputusan Rusia untuk akhirnya "berdamai" dengan Prigozhin juga membuktikan lemahnya Putin.

Pada awalnya, Putin bersumpah untuk menghukum mereka yang berada di belakang pemberontakan, dengan menyebutnya sebagai pengkhianatan.

Di sisi lain, Prigozhin juga telah menolak untuk menyerah, walaupun kesepakatan akhirnya tercapai dan pasukan Wagner ditarik mundur.

Berdasarkan kesepakatan yang diumumkan jurubicara Kremlin Dmitry Peskov pada Sabtu (24/6), Prigozhin akan pindah ke Belarusia. Rusia juga tidak akan menuntut Prigozhin dan pasukannya. Sementara tentara Wagner yang tidak bergabung dalam pemberontakan ditawari kontrak oleh Kementerian Pertahanan.

"Putin telah diremehkan selamanya oleh pengkhianatan ini," kata mantan Duta Besar AS untuk Ukraina, john Herbst.

Dalam aksinya, Prigozhin telah menuntut penggulingan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, yang telah lama dikritik selama 16 bulan di Ukraina. Pada Jumat (23/6), dia menuduh pasukan di bawah komando Shoigu menyerang kamp Wagner dan membunuh banyak dari mereka.

Jika Putin menyetujui pemecatan Shoigu, itu dinilai bisa merusak citranya lantaran ia telah mencap Prigozhin sebagai pengkhianat.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya