Berita

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri/Net

Politik

3 Parpol Pendukung Pemerintah Disindir Megawati, Pengamat: Bisa Bernasib Seperti Nasdem

SENIN, 26 JUNI 2023 | 00:55 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sindiran Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang menyebut ada tiga partai politik pendukung Presiden Joko Widodo masih mikir-mikir dukung Ganjar Pranowo dianggap sebagai bentuk ancaman. Bahwa 3 parpol itu akan bernasib seperti Partai Nasdem yang berseberangan dengan pemerintah.

Tiga partai pendukung Presiden Jokowi yang dimaksud Megawati adalah PAN, PKB dan Partai Golkar. Pimpinan tiga partai tersebut juga turut hadir dalam acara puncak Bulan Bung Karno (BBK) yang diselenggarakan PDIP di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Sabtu kemarin (24/6).

"Saya melihat itu salah satu bentuk ancaman Mega kepada parpol pendukung Jokowi. Bahwa jika mereka tidak memberikan dukungan kepada Ganjar akan ada konsekuensi bagi parpol tersebut," ujar Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (25/6).


Hal tersebut, kata Saiful, akan mengkhawatirkan bagi parpol pendukung pemerintah. Bahwa akan terjadi hal yang tidak diinginkan kalau pada akhirnya tidak mendukung Ganjar.

"Sapaan Mega mengandung berbagai makna. Bisa misalnya mensyaratkan agar mereka segera memberikan dukungan kepada Ganjar. Bisa juga merupakan ancaman kepada parpol pendukung Ganjar agar segera memberikan dukungan. Karena jika tidak maka tentu akan ada konsekuensi yang akan diterima oleh parpol pendukung pemerintah," kata Saiful.

Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai, parpol pendukung pemerintah saat ini harus melihat konsekuensi yang akan diterima kalau memilih berseberangan dengan PDIP di Pilpres 2024 mendatang.

Lanjut Saiful, wanti-wanti Mega kepada parpol pendukung pemerintah akan memberikan dampak buruk bagi perkembangan demokrasi. Di satu sisi mengandung makna ajakan, namun di sisi yang lain dapat dimaknai sebuah ancaman.

"Bisa jadi pada akhirnya akan bernasib seperti Nasdem, yang pada akhirnya dikucilkan dari koalisi dan telah tidak lagi dianggap sebagai bagian dari parpol pendukung pemerintah. Tentu ancaman Megawati kepada parpol (pendukung pemerintah) harus dimaknai hati-hati, karena kalau tidak maka peluang besar akan di-Nasdemkan juga sangat besar," pungkas Saiful.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya