Berita

Jururunding GAM, Munawar (tengah) saat menjadi pembicara pada diskusi publik 'Kilas Balik Peristiwa Rumoh Gudong'/RMOLAceh

Nusantara

Jururunding GAM: Rumoh Geudong Pengingat Jeritan Tragedi HAM Masa Lalu di Aceh

MINGGU, 25 JUNI 2023 | 11:24 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Situs peninggalan Rumoh Geudong harus dijadikan sebagai sarana pendidikan. Dengan demikian, Indonesia dan dunia tahu bahwa tragedi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pernah terjadi pada masa konflik di Aceh.

Demikian disampaikan Jururunding Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Munawar Liza Zainal Munawar saat diskusi bertajuk 'Kilas Balik Peristiwa Rumoh Gudong' yang digagas oleh Forum Komunikasi Generasi Muda Pidie (Fokusgampi) di Banda Aceh, Sabtu malam (24/6).

"Sebagai tempat dunia bisa belajar bahwa di Aceh pernah terjadi kekerasan yang tidak masuk akal dan negara tidak menbolehkan kekerasan itu tapi dilakukan," kata Munawar diberitakan Kantor Berita RMOLAceh, Minggu (25/6).

Menurut dia, perdamaian di Aceh tidak akan pernah terjadi apabila tidak ada darah syahid para korban konflik. Karena itu, setiap situs peninggalan harus dikenang baik oleh pendahulu, orang muda hingga generasi mendatang.

"Mengingat kembali 15 Agustus 2005, titik perubahan dari Aceh yang hancur-hancuran menuju Aceh bermartabat," ujarnya.

Munawar menjelaskan, pada masa perundingan, pemerintah pusat berusaha agar Aceh tidak meminta kemerdekaan. Namun diberikan keistimewaan.

Meskipun ada momorandum of undestanding (MoU) Helsinki, kata dia, Aceh tak dihargai.

"Jadi ini yang jadi problem, dulu enggak ada pejabat yang mengatakan kejadian di Aceh ditutup untuk hilangkan dendam, tapi ada Pj Bupati yang katakan memelihara situs sama dengan memelihara dendam, ini penghinaan," ujarnya.

Dia menilai, para penyaksi konflik atau orang-orang tidak terdampak bisa saja menerima, namun berbeda dengan seseorang yang diperkosa, dan dibunuh ayahnya.

"Makanya program semakin jauh dari perdamaian, harta semakin dikuras," katanya.

Sementara itu, aktivis perempuan masa lalu Cut Asmaul Husna yang juga merupakan orang asli Pidie mengatakan, pada tahun-tahun sebelum pembakaran Rumoh Geudong, banyak anak-anak mendengar suara jeritan. Para anak menafsirkan bahwa itu mahluk halus, padahal itu kejadian penyiksaan.

"Tahun 1999 kami lakukann ivestigasi banyak perempuan yang diperkosa. Itu yang terjadi, Rumoh Geudong situs sejarah," ujarnya.

Dia mengatakan, jika jejak peristiwa tersebut hilang, maka kejadian konflik telah berpengaruh pada kerusakan sosial dan agama itu hanya dianggap peristiwa biasa. Jangan sampai kejadian konflik dimasa mendatang dianggap sebagai dongeng.

"Kami saksikan, kami rekomendasikan daerah itu tidak sepantasnya dibangun mesjid tapi dibangun meseuim," tandasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya