Berita

Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Padalarang saat proses pembangunan/RMOL

Publika

Kereta Api dan Simbol Kebanggaan

MINGGU, 25 JUNI 2023 | 08:40 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

SIMBOL kebanggaan yang antara lain ingin diraih pemerintah adalah menjadi yang lebih cepat. Yang lebih cepat merupakan jargon yang penting dalam perlombaan olimpiade. Yang tercepat. Juga menggunakan simbol teknologi terbaru.

Menjadi yang pertama. Kebanggan tersebut diwujudkan dalam keberhasilan uji coba naik kereta api cepat Jakarta Bandung (Padalarang).

Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sejak awal pembangunan telah menimbulkan kontroversi antara pemerintah dibandingkan para kritikus. Kritikus yang lebih dekat menggunakan pendekatan sebagai kelompok oposisi.


Sebenarnya menjadi diskursus pembangunan penyediaan barang publik yang bagus, apabila pembangunan pelayanan publik ditempuh dengan memberikan ruang dan waktu untuk berdiskusi.

Rupa-rupanya pemerintah sebenarnya bukan tidak mendengarkan kritik, misalnya terhadap urgensi membangun kereta api cepat Jakarta-Surabaya pergi pulang dibandingkan Jakarta-Bandung, yang jarak tempuh lebih pendek.

Ternyata Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan setelah merasakan keberhasilan dalam melakukan uji coba secara teknis KCJB, kemudian hendak menghadap Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan jarak tempuh kereta api cepat Bandung-Surabaya, sehingga nantinya akan ada jarak tempuh Jakarta-Surabaya, yang melewati Bandung.

Rupanya bukan tidak memilih efisiensi waktu tempuh Jakarta-Surabaya, melainkan bagaikan memakan bubur panas, yang dimakan sedikit-sedikit dari pinggir menuju ke ujung pinggir yang lain.

Terhadap kritik efisiensi waktu, kemahalan biaya perjalanan, dan besar subsidi, itu dibandingkan sesama kereta api, misalnya kereta api Argo Parahyangan Jakarta Bandung yang ditempuh 2,5 hingga 3 jam. Kemudian KCJB menempuh Halim Padalarang selama 40 menit.

Manfaatnya sekitar 2 hingga 2,5 jam lebih efisien. Waktu yang dipandang penting untuk pebisnis pemburu uang, namun tidak penting untuk penumpang non bisnis yang lebih menikmati efisiensi waktu mengikuti keasyikan irama padang pasir.

Dalam hal tiket, tiket termahal KA Argo Parayangan seharga Rp 510 ribu, sedangkan KCJB ditawarkan Rp 350 ribu. KCJB terkesan lebih murah, namun belum dihitung subsidi, tingkat pengembalian modal, dan besar pendanaan utang.

Tiket KCJB dibandingkan tiket peawat Halim Perdanakusuma ke Husein Sastranegara yang berkisar Rp 3,5 juta per seat kelas ekonomi dengan waktu tempuh sekitar 1 jam jika tanpa transit. Artinya, dibandingkan naik pesawat udara sekalipun, maka KCJB lebih murah 10 kali lipat dan lebih cepat 0,5 jam.

Makna pentingnya adalah teknologi kereta api China segera melesat mengalahkan dominansi pasar kereta api, pasar pesawat udara, dan tentu saja bus dan sewa travel.

Inilah poin penting terhadap penetrasi pasar China. Itu sebagaimana taktik produk-produk China memenangkan pasar pakaian di Indonesia, termasuk mengguncang otomotif dan pasar utang.

Peneliti Indef; Pengajar Universitas Mercu Buana

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya