Berita

Kelompok Tentara Bayaran Wagner/Net

Dunia

Reaksi Barat atas Upaya Pemberontakan Wagner di Rusia

MINGGU, 25 JUNI 2023 | 07:14 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Upaya pemberontakan kelompok tentara bayaran Wagner telah memancing reaksi dunia internasional, khususnya dari Barat yang tengah bersitegang dengan Rusia sejak perang di Ukraina.

Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, pemberontakan Wagner merupakan tantangan signifikan bagi Rusia.  

Sementara itu, jurubicara NATO, Oana Lungescu mengatakan pihaknya akan terus memperhatikan pergerakan Wagner di Rusia.

"NATO memantau situasi di Rusia," tegasnya melalui email pada Sabtu (24/6), seperti dikutip Reuters.

Perdana Menteri Estonia, Kaja Kallas mengaku telah memastikan bahwa negaranya tidak terancam oleh pemberontakan Wagner, namun akan tetap waspada.

"Keamanan perbatasan telah diperkuat. Saya juga mendesak rakyat kami untuk tidak melakukan perjalanan ke bagian mana pun di Rusia," kata Kallas.

Melalui akun Twitter pribadinya, Presiden Polandia, Andrzej Duda mengatakan tengah berkoordinasi dengan Perdana Menteri, Kementerian Pertahanan, dan sekutu terkait situasi terkini Rusia.

"Rangkaian peristiwa di luar perbatasan timur kami dipantau secara berkelanjutan," ujarnya.

Prancis juga tak absen berkomentar. Kantor Presiden mengatakan Emmanuel Macron akan terus memantau perkembangan Rusia, namun yang paling utama adalah dukungan terhadap Ukraina.

"Kami tetap fokus pada dukungan ke Ukraina," bunyi laporan tersebut.

Sama halnya dengan Prancis, Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni juga akan memperhatikan peristiwa di Rusia dengan cermat.

"Invasi ke Ukraina, justru membuat Rusia tidak stabil dari dalam," kata Meloni.  

Merespons ketidakamanan di dalam negeri Rusia, Kementerian Luar Negeri Jerman mengimbau warganya yang ada di Rusia agar menghindari kota Rostov dan daerah sekitarnya serta pusat kota Moskow sampai pemberitahuan lebih lanjut.

"Di Moskow, negara bagian, terutama fasilitas militer, harus dihindari. Pusat kota harus dihindari sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Kemlu Jerman.

Sementara itu, Kemlu Inggris menyarankan agar para pelancong tetap waspada dan bersabar karena penerbangan untuk kembali ke Inggris sangat sedikit.

"Ketegangan militer di wilayah Rostov dan risiko kerusuhan lebih lanjut di seluruh negeri. Selain itu, pilihan penerbangan yang tersedia untuk kembali ke Inggris sangat terbatas," kata laporan tersebut.

Sementara itu, jurubicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan kesepakatan gencatan senjata telah tercapai. Kepala Wagner, Yevgeny Prigozhin telah setuju untuk menarik pasukannya dari Rusia dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko.

Dalam kesepakatan tersebut, Prigozhin dan pasukannya akan pindah ke Belarusia, sementara tindakan pidana terhadapnya akan dihapuskan oleh Rusia.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya