Berita

Representative Image/Net

Dunia

Ekstremis Nigeria Serang Petani, Delapan Tewas

SABTU, 24 JUNI 2023 | 09:44 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Teror ekstremis Islam kembali menghantui Nigeria timur laut. Kali ini sebuah serangan mematikan terbaru dilaporkan telah menewaskan delapan petani dan menculik sepuluh orang lainnya.

Menurut keterangan dari pihak berwenang pada Jumat (23/6), para petani disergap di semak-semak oleh para penyerang yang menghunuskan pisaunya, di distrik Mafa, negara bagian Borno.

Penduduk desa berduka cita. Mereka berkumpul meratapi kematian keluarga dan sahabat, sambil mengutuk kegagalan keamanan di daerah terpencil yang rawan.


Seorang warga setempat, Modu Ibrahim, melaporkan bahwa tidak ada kehadiran aparat keamanan saat mayat para petani ditemukan.

"Ekstremis membebaskan seorang remaja setelah memintanya untuk menyampaikan pesan tentang serangan tersebut kepada penduduk desa lainnya," ujarnya, seperti dimuat VOA News, Sabtu (24/6).

Atas serangan terbaru itu, kepala negara bagian Borno, Gubernur Babagana Zulum, menggambarkan bahwa serangan ini merupakan upaya untuk menghambat keberhasilan pemerintah, yang tengah berusaha untuk memfasilitasi kepulangan pengungsi ke desa-desa di Borno untuk membantu mereka membangun kembali kehidupan mereka.

"Kita harus bertanggung jawab dan mengatasi situasi ini. Saya telah meminta orang-orang untuk tetap waspada dan sadar akan keamanan, serta menghindari daerah terpencil," kata Zulum.

Kelompok ekstremis Islam diketahui memulai pemberontakannya di Borno sejak tahun 2009 lalu, dengan tujuan untuk menerapkan interpretasi radikal mereka terhadap hukum Islam, atau Syariah, di wilayah tersebut.

Akibat pemberontakan itu, lebih dari 35.000 orang tercatat telah tewas dan lebih dari 2 juta orang terpaksa mengungsi akibat kekerasan yang dilancarkan oleh kelompok militan yang terafiliasi dengan ISIS itu.

Serangan terhadap komunitas petani di Borno sering kali terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini, yang memicu kekhawatiran serius akan potensi kelaparan ekstrem di daerah tersebut, yang dituturkan badan-badan PBB.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya