Berita

Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan/Net

Politik

Anies Mau Dijegal, Syahganda: Kalau Tidak 3 Paslon Akan Dicatat Sebagai Kejahatan Demokrasi

JUMAT, 23 JUNI 2023 | 21:44 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Upaya penjegalan Anies Baswedan direspon aktivis Syahganda Nainggolan, yang memandang pesta demokrasi 2024 mesti digelar secara jujur dan adil.

Dia menyampaikan hal tersebut dalam diskusi Narasi Institute bertajuk “Teka-teki Cawapres dan Perannya Membangun Ekonomi Baru”, digelar virtual, Jumat (23/6).

Syahganda mengamati, upaya penjegalan Anies sebagai calon presiden (Capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), tidak terlepas dari cawe-cawe Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, Jokowi sengaja mengendorse Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sekaligus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang diusung sebagai capres oleh partai masing-masing.

“Kalau misalkan demi demokrasi dan demi kepentingan untuk Ganjar dan Prabowo itu sendiri, sudah pasti harus ada tiga calon, supaya ada perturangan yang sempurna,” ujar Syahganda.

Cawe-cawe Jokowi menjegal Anies, menurut Direktur Eksekutif Sabang-Merauke Circle itu, nampak dari fenomena politik yang terjadi di dua partai anggota KPP.

“Seperti kasus Moeldoko yang ingin mematahkan Demokrat, dan Nasdem (lewat) semua dugaan hukum (tindak pidana korupsi Menkominfo nonaktif Johnny G Plate),” tuturnya.

Maka dari itu, apabila dalam Pilpres 2024 tidak ada tiga paslon presiden dan wakil presiden, pesta demokrasi yang terlaksana akan dicatat sebagai sejarah kelam.

“Akan dicatat sebagai kejahatan demokrasi apabila ada upaya-upaya penjegalan,” demikian Syahganda menambahkan.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya