Berita

Polisi Albania saat menyemprotkan semprotan merica ke kelompok Mujahidin Rakyat Iran (MEK) pada Selasa, 20 Juni 2023/Iran Wire

Dunia

Polisi Albania Gerebek Kamp Pembangkang Iran, Sita Ratusan Perangkat Komputer

RABU, 21 JUNI 2023 | 19:35 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Polisi Albania menggerebek sebuah kamp di dekat Tirana, yang merupakan tempat tinggal anggota kelompok oposisi Iran di pengasingan, Mujahidin Rakyat Iran (MEK) pada Selasa (20/6).

Dalam penggerebekan itu, pihak berwenang Albania menyita sebanyak 150 perangkat komputer yang diduga terlibat dalam kegiatan ilegal.

"Polisi telah menyita 96 unit komputer dan sekitar 50 laptop dan tablet," kata Direktur Jenderal Kepolisian Negara, Muhamet Rrumbulak.

Operasi yang dilakukan aparat keamanan Albania itu menyebabkan bentrokan dengan ratusan kelompok MEK yang terjadi di kamp Ashraf-3, hingga memicu 15 petugas dan 21 anggota MEK terluka, dan menyebabkan satu anggota MEK tewas.

Polisi mengungkapkan bahwa operasi penggerebekan ini dilakukan berdasarkan perintah pengadilan Albania, karena berkaitan dengan pelanggaran perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh kelompok tersebut ketika mereka menetap di Albania satu dekade yang lalu.

Meskipun polisi menolak memberikan rincian penyelidikan, namun media lokal melaporkan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari upaya penyelidikan terhadap kejahatan cyber.

Laporan media lebih lanjut mengatakan bahwa sebelum bentrokan terjadi, ratusan anggota MEK berusaha menghalangi petugas di kamp itu. Namun, aparat dituduh membalas mereka dengan semprotan merica.

Menanggapi insiden itu, Menteri Dalam Negeri Blendi Cuci mengatakan bahwa polisi melakukan semua yang mereka bisa untuk menghindari terjadinya insiden kerusuhan yang meluas.

"Karena kekerasan Mujahidin terhadap polisi tidak dapat ditolerir," ujarnya, seperti dimuat Iran Wire, Rabu (21/6).

Saat ini petugas sedang menunggu laporan forensik atas kematian seorang pria berusia tujuh puluhan itu.

Di bawah kesepakatan yang didukung PBB dan AS pada 2013 lalu, MEK menetap di Albania dan negara lain, untuk meninggalkan Irak. Jumlah mereka bertambah menjadi sekitar 2.800 orang di Ashraf 3, yang menjadi kamp MEK terbesar di dunia.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

Petisi Cabut Donasi Agus Salim Diteken Lebih dari 125 Ribu Orang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 00:43

UPDATE

Prabowo Bareng Gibran Hadir di Deklarasi GSN

Sabtu, 02 November 2024 | 15:47

Komisi V Ingatkan Peningkatan Pelayanan Sarana Prasarana Menjelang Nataru

Sabtu, 02 November 2024 | 15:37

Harga CPO Meroket ke Level Tertinggi di Awal Bulan

Sabtu, 02 November 2024 | 15:09

Jenazah Kebakaran Pabrik Pakan Ternak Belum Berhasil Diidentifikasi

Sabtu, 02 November 2024 | 14:50

Lagi Santai Ngopi, Prajurit TNI Dikeroyok Ormas di Jaksel

Sabtu, 02 November 2024 | 14:30

BKPM Bidik Investasi Rp1.900 Triliun di 2025 dari Sektor Ini

Sabtu, 02 November 2024 | 14:29

Saham Eropa Menghijau, Indeks DAX Bangkit 0,93 Persen

Sabtu, 02 November 2024 | 14:04

Tumpukan Duit Judi Slot

Sabtu, 02 November 2024 | 13:54

3 Tersangka Baru Judi Slot8278 Terancam Penjara 20 Tahun

Sabtu, 02 November 2024 | 13:39

Tak Hanya iPhone 16, Pemerintah Juga Bakal Blokir IMEI Google Pixel

Sabtu, 02 November 2024 | 13:14

Selengkapnya