Berita

Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Adhie Massardi/Repro

Politik

Adhie Massardi: Gatot Nurmantyo itu Mualaf Demokrasi

RABU, 21 JUNI 2023 | 14:51 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Sosok mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo di mata aktivis Adhie Massardi merupakan tokoh yang demokratis. Bahkan ia berani menyebut Gatot orang paling demokratis di Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Hal itu disampaikan Adhie Massardi yang juga Komite Eksekutif KAMI dalam Orasi Kebangsaan Gatot Nurmantyo dan Tokoh Indonesia di Al Jazeerah Function Hall, Jakarta Timur, Rabu (21/6).

Awalnya, mantan Jurubicara Presiden Gus Dur ini menceritakan gaya kepemimpinan demokratis Gatot sebagai Presidium KAMI. Salah satunya saat Komite Eksekutif KAMI mengevaluasi pernyataan-pernyataan KAMI Lintas Provinsi yang dianggap tidak sejalan dengan pusat.

Kepada Adhie Massardi dkk, Gatot justru meminta agar KAMI Lintas Provinsi diberikan hak kebebasan berpendapat dan dihormati apa pun pendapatnya.

"Karena kita tidak mau mengakui kekalahan soal demokrasi dengan Pak Gatot yang dari militer, biasanya saya bilang, beliau mualaf demokrasi. Biasanya kalau mualaf itu taat kepada syariat-syariatnya," kata Adhie Massardi.

Bagi Adhie, perjalanan Gatot cukup menarik sebelum akhirnya memimpin KAMI. Saat menjadi Panglima TNI, kata Adhie, Gatot sudah mengalami dua situasi, yakni iklim komando dan iklim demokrasi yang berkembang di civil society.

"Beliau mungkin ketika menjadi perwira banyak memantau kampus-kampus yang menggelar mimbar demokrasi, dibebaskan, tidak ada perintah penangkapan dan penembakan. Jadi Hal-hal demikian sudah biasa di benak Pak Gatot," sambung Adhie.

Pengalaman tersebutlah yang kemudian diaplikasikan Gatot saat menjadi Presidium KAMI, yakni membuka ruang demokrasi seluas-luasnya.

"Saya paham betul bagaimana beliau (Gatot) paham demokrasi," demikian kata Adhie Massardi.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya