Presiden Nigeria, Bola Tinubu/Net
Perubahan besar tengah dilakukan Presiden Nigeria Bola Tinubu yang mengganti kepala pasukan pertahanan dan kepala kepolisian, kurang dari sebulan ia menjabat.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis pada Senin (19/6), Sekretaris Pemerintah Federasi mengatakan bahwa Tinubu telah menunjuk komandan baru untuk pasukan pertahanan, angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, serta kepala baru untuk Dinas Bea Cukai Nigeria.
"Kini semua kepala dinas dan Inspektur Jenderal Polisi, Penasihat, dan Pengawas Jenderal Bea Cukai secara segera pensiun, dengan penggantian mereka berlaku secara langsung," ujar juru bicara Sekretaris Pemerintah Nigeria, Willie Bassey, dalam konfirmasinya kepada media nasional.
Seperti dimuat
Aljazeera, Selasa (20/6), di antara mereka yang baru diangkat dan telah dikonfirmasi adalah Kepala Staf Pertahanan yang akan dijabat oleh Mayor Jenderal Christopher Musa, yang sebelumnya memimpin pasukan dalam pertempuran melawan pemberontakan bersenjata.
Menurut informasi Bassey, seluruh Kepala Layanan, Inspektur Jenderal Polisi, dan Pengawas Kepabeanan yang baru ditunjuk, akan bekerja dalam jabatan mereka sambil menunggu konfirmasi yang sesuai dengan Konstitusi Republik Federal Nigeria.
Sejak awal masa jabatan, Presiden Tinubu telah menjadikan keamanan sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.
Dia telah berjanji melakukan reformasi besar-besaran di sektor ini, termasuk meningkatkan rekrutmen personel militer dan petugas kepolisian, sambil memberikan semua yang terbaik kepada lembaga negara itu, sebagai upaya untuk mengamankan Nigeria.
"Kami akan melakukan investasi lebih dalam personel keamanan kami, dan ini melibatkan lebih dari sekadar peningkatan jumlah. Kami akan menyediakan pelatihan, peralatan, gaji, dan senjata yang lebih baik," ujar Tinubu pada hari pertamanya menjabat.
Tindakan Tinubu untuk mengganti kepala keamanan setelah masa jabatan singkat bukanlah hal yang tidak biasa di Nigeria.
Negara ini telah lama dilanda kekacauan keamanan, terutama akibat konflik berkepanjangan dengan kelompok pemberontak, bandit, dan kasus penculikan untuk tebusan yang menghantui sebagian besar wilayah negara.