Berita

Sinagoga Ohel Jakob selesai dbangun pada 2006, di tengah Kota Tua Munich/Net

Dunia

Dukung Komunitas Yahudi di Seluruh Eropa, Para Rabbi Pindahkan Markas dari London ke Munich

SELASA, 20 JUNI 2023 | 06:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Konferensi Rabi Eropa (CER) akan memiliki rumah baru. Kepindahannya dari London ke Munich, tempat konferensi itu didirikan 67 tahun lalu, tentu akan memberikan warna baru bagi kehidupan komunitas Yahudi di Jerman.

Disebutkan, bahwa gagasan kepindahan itu selain untuk menyatukan aliansi para pemimpin Yahudi, juga untuk mendukung dan melindungi komunitas Yahudi di seluruh Eropa.

Shimon Cohen, anggota Konferensi Rabi Eropa yang berbasis di London, menjelaskan alasan di balik langkah tersebut.

“Ada pemahaman yang sangat masuk akal di seluruh keanggotaan kami bahwa London tidak lagi menjadi tempat untuk mempengaruhi kebijakan Eropa,” katanya, seperti dikutip dari Euro News, Senin (19/6).

Menurutnya, seiring perjalanan waktu, kepala rabbi Inggris tidak lagi memiliki pengaruh, dan suaranya tidak didengar parlemen UE. "Oleh karenanya, diputuskan untuk berkantor lebih dekat dengan pusat UE," katanya

Konferensi Rabi Eropa dibentuk di London tak lama setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua.

Ketua Konferensi Rabbi Eropa, Rabbi Goldschmidt, mengisahkan bahwa penghancuran kaum Yahudi Eropa dimulai di Eropa.

Munich terkenal sebagai kota tempat diktator Nazi Adolf Hitler mulai naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1920-an. Kota itu kemudian dielu-elukan oleh Nazi sebagai "ibukota gerakan". Saat ini, di tahun 2023, kota Baravia  menjadi rumah bagi gerakan Yahudi yang berpengaruh.

“Oleh karena itu, sangat simbolis bahwa kami kembali ke Munich, dengan dukungan pemerintah dan kami sedang dalam proses membangun kembali kaum Yahudi Eropa,” kata  Goldschmidt.

Pengumuman kepindahan itu dibuat pada 9 Mei. Saat itu para pemimpin CER menganugerahi Perdana Menteri Bavaria Markus Soder dengan The Harav Lord Jakobovits Prize atas komitmennya yang luar biasa terhadap perlindungan dan promosi kehidupan Yahudi di Eropa.

Keputusan tersebut diambil pada saat kehidupan Yahudi di Jerman menjadi lebih terlihat dan lebih beragam, terlepas dari tingginya jumlah insiden antisemit.

Rabi liberal, konservatif, dan Ortodoks dilatih dan ditahbiskan di Jerman dan kemudian melayani di banyak negara Eropa. Suara Yahudi lebih sering terdengar dalam debat publik dan di media.

Populer

Bey Machmudin akan Serius Tangani Judi Online di Jabar yang Tembus Rp3,8 T

Rabu, 26 Juni 2024 | 18:20

Bey Machmudin Ingatkan Warga Jangan Coba-coba Mengakali PPDB

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:45

Wacana Bey Machmudin Rombak Komisaris BUMD Didukung Dewan

Minggu, 30 Juni 2024 | 13:24

Menwa Siap Kerahkan 5 Ribu Personel ke Gaza Bersama TNI

Rabu, 26 Juni 2024 | 01:19

DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Kamis, 27 Juni 2024 | 00:03

Pemilu Iran di Jakarta

Jumat, 28 Juni 2024 | 14:24

Rapat Pimpinan MPR RI dengan Presiden Jokowi

Jumat, 28 Juni 2024 | 16:37

UPDATE

Tolak Pangkalan Militer AS

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:57

KPK Buka Penyelidikan Dugaan Korupsi yang Libatkan Anggota BPK dan DPR

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:54

Imbas Kasus Ini, Kantor Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Digeledah Bareskrim

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:48

Usai Pangkas Subsidi BBM, Malaysia dan Thailand Hadapi Ancaman Inflasi

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:48

Kejagung Ingatkan SE Pedoman Penanganan Perkara Pertanahan Masih Berlaku

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:41

Sehari Jabat Dirnarkoba, Kombes Donald Ringkus Pengedar 45 Kilo Sabu

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:27

AHY Keluarkan Rekomendasi Pilgub ke 3 Petahana

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:09

Sri Mulyani: Penerima LPDP di Era Jokowi Capai 45 Ribu Orang

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:03

Korban Asusila Hasyim Asy'ari KPU Bukan Pegawai Kemlu

Kamis, 04 Juli 2024 | 19:01

Kepala Bappenas Sebut Molornya Pembangunan IKN Masih Bisa Ditolerir

Kamis, 04 Juli 2024 | 18:57

Selengkapnya