Berita

Aksi protes anti-pemerintah di Serbia/Net

Dunia

Warga Serbia Gelar Protes Anti-Pemerintah Besar-besaran

MINGGU, 18 JUNI 2023 | 07:29 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Puluhan ribu orang menggelar aksi protes anti-pemerintah di Serbia. Aksi ini dipicu oleh dua enembakan massal yang membunuh 18 orang pada Mei lalu.

Aksi bertajuk "Serbia melawan kekerasan" ini dilakukan di ibukota Beograd pada Sabtu (17/6). Di samping itu, protes serupa diadakan secara bersamaan di tiga kota besar lainnya, yaitu Novi Sad, Kragujevac, dan Nis, di mana ribuan orang berkumpul.

Protes ini menjadi pertemuan terbesar sejak demonstrasi yang meluas memicu jatuhnya mendiang orang kuat Slobodan Milosevic lebih dari dua dekade lalu.

Demonstrasi, yang diorganisir oleh beberapa partai oposisi pro-Eropa, telah memicu kemarahan yang membara pada partai yang berkuasa atas budaya kekerasan yang dirasakan dikipasi oleh pemerintah dan media yang dikontrolnya.

"Entah kekerasan akan berhenti atau Serbia akan berhenti," kata aktor Smiljan Banjac kepada massa di Beograd, seperti dimuat Al Arabiya.

Dalam aksinya, para pengunjuk rasa ingin pemerintah mencabut izin penyiaran saluran televisi yang mempromosikan konten kekerasan, dan larangan surat kabar pro-pemerintah yang menargetkan pembangkang politik.

Mereka juga menuntut pengunduran diri menteri dalam negeri dan kepala dinas intelijen.

Kritikus selama bertahun-tahun menuduh Presiden Aleksandar Vucic semakin mengandalkan langkah-langkah otokratis untuk mengganggu oposisi dan mengontrol media dan lembaga negara.

Vucic menolak protes tersebut sebagai aksi politik, dan mengulangi teori konspirasi tentang kekuatan asing yang diduga mendalangi aksi unjuk rasa tersebut.

Penyelenggara mengatakan Sabtu bahwa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, aksi unjuk rasa berikutnya akan diadakan di 10 kota lagi di seluruh negeri.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya