Ketua DPD Partai Golkar KBB Dadan Supardan/Ist
Partai Golkar Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih tetap berkeinginan agar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto maju sebagai calon presiden (Capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meskipun, keinginan Golkar KBB tidak senada dengan pimpinan pusat.
Ini merupakan respons dari pernyataan Ketua Pemenangan Pemilu Presiden (Bappilu) Partai Golkar, Nusron Wahid, bahwa Golkar rela melepas kursi Capres menjadi Cawapres agar bisa menyatu dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibangun Partai Gerindra dan PKB.
Ketua DPD Partai Golkar KBB, Dadan Supardan mengatakan, pihaknya masih konsisten menginginkan Ketum Golkar Airlangga Hartarto tetap menjadi Capres pada Pilpres 2024.
Meski memiliki keinginan tersebut, lanjut dia, Golkar KBB akan tetap patuh dan sangat mendukung keputusan DPP Partai Golkar.
"Ya, tentu saja kita konsisten mengharapkan Ketua Umum Pak Airlangga Hartarto tetap maju sebagai Calon Presiden dari Partai Golkar. Terkait arah koalisi dengan partai manapun, ya, kita sangat sepakat dan tentu sangat mendukung sebagai bagian dari kebijakan yang ada di level pimpinan pusat," ucap Dadan saat dihubungi
Kantor Berita RMOLJabar, Sabtu (17/6).
Dibeberkan Dadan, sebagai bagian dari jajaran Partai Golkar di tingkat kabupaten sekaligus fungsionaris partai, terkait arah koalisi termasuk penentuan Capres maupun Cawapres berdasarkan hasil Rakernas, diserahkan sepenuhnya kepada Ketum Partai yang tentunya akan dipatuhi oleh semua jajaran partai di daerah.
"Kami di daerah, apapun yang menjadi hasil keputusan ketua umum nanti, kami akan
samina wa athona," ungkapnya.
Terkait perbedaan putusan pengusungan Capres di kubu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) antara Partai Golkar, PAN, serta PPP, dia menuturkan, KIB merupakan koalisi jangka panjang yang memiliki kesamaan tujuan dalam menentukan arah bangsa di masa mendatang.
"Tapi terkait masalah arah koalisi Capres atau Cawapres atau dukungan partai yang ada di KIB terhadap presiden, diserahkan kepada mekanisme partainya masing-masing. Dan memang dalam KIB ini belum ada ikatan kaitan masalah arah koalisi presiden atau wakil presiden," jelasnya.
Soal poros ke-4 yang hendak dibangun, dia mengharapkan, semua partai bisa mengacu terhadap Partai Golkar sebagai inisiator.
"Harapan kita poros yang keempat itu, porosnya Pak Airlangga," pungkasnya.