Berita

Ilustrasi gedung MK/Net

Politik

Pengamat: Putusan MK Menangkan Para Reformis

KAMIS, 15 JUNI 2023 | 18:04 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Keputusan Mahkamah Konstitusi yang tetap memperlakukan sistem proporsional terbuka pada pemilihan legislatif (Pileg) 2014 layak diapresiasi. Sejak gugatan bergulir kecuali PDIP, 8 partai di parlemen menolak tegas sistem tertutup.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menjelaskan bahwa melalui keputusan ini, MK sudah mendengarkan sungguh-sungguh suara hati mayoritas anak bangsa yang diwakili mayoritas partai politik.

"Ini artinya, MK masih mampu menegakkan keadilan tanpa takut intervensi penguasa," demikian kata Jamiluddin Ritonga kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (15/6).

Menurut Jamiluddin, sistem terbuka sejalan dengan sistem demokrasi yang menjadi amanat reformasi. Bisa diartikan, jelas Jamiluddin, MK sungguh-sungguh memutuskan sistem pemilu yang sejalan dengan sistem politik yang dianut saat ini.

Bagi mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta, keputusan MK menjadi pukulan telak pada PDIP. Sebab, selama gugatan diajukan partai berlambang kepala banteng moncong putih itu paling menginginkan sistem tertutup. Padahal sistem ini dinilai tidak sejalan dengan sistem politik terbuka.

"Jadi, dengan tetap berlakunya sistem terbuka, tentunya menjadi kemenangan bagi para reformis," pungkasnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya