Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/Ist
Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) sebagai badan tetap organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) kini telah diakui dunia.
Dalam sidang tahunan International Engineering Alliance Meeting yang digelar pada 11-15 Juni 2023 di Taichung, Taiwan, PII/IABEE dikukuhkan dan diakui kesetaraan substansialnya oleh Washington Accord.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, capaian tersebut menjadi tonggak penting bagi para insinyur Indonesia.
"Dengan adanya pengakuan ini, SDM Indonesia diakui dan mampu bersaing di kancah internasional karena sarjana bidang keteknikan yang sudah mendapatkan sertifikasi profesi insinyur dari PII/IABEE setara dengan negara-negara anggota Washington Accord lainnya,” ujar Airlangga Hartarto, Kamis (15/6).
Washington Accord mengukuhkan secara aklamasi status
full signatory bagi PII/IABEE dengan hak keanggotaan penuh dan pengakuan kesetaraan substansial yang berlaku secara retroaktif sejak 2021.
Dengan pengukuhan ini, maka sarjana yang dihasilkan oleh program studi yang terakreditasi oleh IABEE mulai tahun 2021 diakui “substantially equivalent” dengan lulusan program studi yang diakreditasi oleh negara anggota Washington Accord lainnya dalam memenuhi persyaratan untuk mempersiapkan lulusan memasuki praktik keinsinyuran.
Dengan kata lain, lulusan dari suatu program terakreditasi di salah satu negara penandatangannya akan diakui memenuhi syarat dan kriteria akademis yang setara dengan negara-negara penandatangan lainnya.
Daftar negara-negara yang tergabung dalam Washington Accord yakni Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, Irlandia, Selandia Baru, Hong Kong, Afrika Selatan, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea, Taiwan, Rusia, India, Sri Lanka, Turki, Pakistan, Bangladesh, China, Filipina, Peru, Costa Rica, Meksiko, Chile, Indonesia, Thailand, Myanmar, Arab Saudi.
“Ini juga membuktikan kualitas SDM Indonesia semakin baik. Pemerintah akan terus mendorong upaya-upaya pengembangan profesi lainnya untuk melahirkan SDM dalam negeri yang memiliki daya saing tinggi di kancah global,” pungkas Airlangga.