Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kekurangan Dana, WFP Pangkas Penerima Bantuan Pangan di Suriah

RABU, 14 JUNI 2023 | 21:06 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Program Pangan Dunia PBB (WFP)  akan mengurangi bantuan makanan pokok untuk warga Suriah yang membutuhkan sebanyak setengahnya karena masalah pendanaan yang serius.

Hal tersebut diumumkan WFP pada Selasa (13/6), dengan mengatakan mereka terpaksa memangkas penerima bantuan di negara itu karena dana yang tidak mencukupi.

"Krisis pendanaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Suriah telah memaksa WFP untuk memangkas bantuan dari total 5,5 juta orang kini menjadi hanya untuk 2,5 juta orang saja, yang sangat bergantung pada badan ini untuk kebutuhan makanan pokok," kata badan itu, seperti dimuat Al Jazeera.


Pengumuman ini datang sehari sebelum Konferensi Brussel ketujuh untuk "Mendukung Masa Depan Suriah dan Kawasan" digelar oleh Uni Eropa pada Rabu (14/6) ini.

WFP dalam pernyataannya menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah mereka menghabiskan semua opsi lain.

Dalam mengatasi masalah tersebut, WFP akan lebih memprioritaskan tiga juta warga Suriah di antara lima juta yang benar-benar membutuhkan bantuan.

"Tiga juta warga Suriah yang tidak dapat bertahan dari satu minggu ke minggu berikutnya tanpa bantuan makanan akan lebih diprioritaskan," kata badan itu.

Hal tersebut bertujuan untuk mencegah habisnya pasokan makanan pada Oktober mendatang. Sebab jika mereka terus memberikan bantuannya kepada 5,5 juta orang, mereka akan kehabisan pasokan.

"Daripada meningkatkan atau bahkan menjaga kebutuhan yang meningkat, kami sekarang berada dalam situasi yang menyedihkan di mana kami harus memilih bantuan kami untuk orang-orang yang sangat membutuhkannya," kata Kenn Crossley, perwakilan WFP di Suriah.

Awalnya, agensi tersebut mencoba secara bertahap mengurangi jumlah bantuan bulanan menjadi setengahnya, tetapi hal ini tidak dapat dipertahankan dengan kenaikan biaya bahan bakar dan makanan yang tidak diimbangi oleh pendanaan yang cukup.

"Kami tidak lagi dapat mengurangi ukuran bantuan makanan. Satu-satunya solusi kami adalah mengurangi jumlah penerima," pungkas Crossley.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya