Berita

Tank Leopard/Net

Dunia

Belasan Tank Hancur dalam Sehari, Ukraina Colek Jerman Minta Kirim Leopard Tambahan

SELASA, 13 JUNI 2023 | 11:44 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Beberapa hari setelah serangan balasan dimulai, Rusia mengklaim telah menghancurkan belasan tank yang didapatkan Ukraina dari Barat hanya dalam waktu 24 jam.

Ukraina tidak menanggapi pernyataan Rusia, tetapi berusaha meminta tank Leopard tambahan dan amunisi canggih baru lainnya dari Jerman.

Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Melnyk pada Senin (12/6) mengatakan serangan balasan Ukraina membutuhkan lebih banyak lagi tank tempur Barat.

"Setiap Leopard 2 benar-benar bernilai emas untuk serangan yang menentukan," ujar Melnyk, merujuk pada Jerman, sebagai negara produsen dan pemilik stok tank terbanyak di Eropa.

Menurut Melnyk, Jerman dapat dengan mudah menyediakan lebih dari 18 tank yang sudah dikirimkan, karena negara itu memiliki persediaan tank lebih dari 300.

"Jika kami meminta tiga kali lipat dari persediaan yang ada, itu tidak akan membebani pertahanan Jerman sedikit pun," ujarnya, seperti dimuat Al Arabiya.

Selain tank, Melnyk yang juga merupakan Duta Besar Ukraina untuk Berlin meminta agar Jerman mengirimkan sepuluh persen dari stok kendaraan tempur lapis baja mereka.

"Kami meminta 35 kendaraan lapis baja Puma, 40 pengangkut personel lapis baja Boxer, 90 kendaraan transportasi lapis baja Fuchs dan 20 kendaraan pengintai lapis baja Fennek," kata Melnyk.

Dia juga menyatakan kembali permintaan Ukraina agar Jerman mau memberikan rudal jelajah Taurus untuk memperkuat pasukan Ukraina.

“Ukraina juga menunggu keputusan strategis Jerman untuk berpartisipasi aktif dalam koalisi jet tempur," ucapnya.

Pernyataan Dubes Ukraina itu dikeluarkan setelah serangan balasan untuk membebaskan wilayah dari pendudukan Rusia telah dimulai Ukraina sejak Sabtu lalu (10/6).

Serangan tersebut sejauh ini berhasil membebaskan tiga desa di wilayah Donesk dan mengevakuasi banyak penduduk dari sana.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya