Berita

Pendukung partai oposisi terkemuka di Zimbabwe, Citizens Coalition for Change (CCC)/Net

Dunia

Jelang Pemilu, Zimbabwe Tuntut 39 Pendukung Partai Oposisi atas Kasus Kekerasan

SELASA, 13 JUNI 2023 | 10:04 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pihak berwenang Zimbabwe mendakwa 39 aktivis pendukung partai oposisi atas kasus kekerasan politik yang terjadi akibat penghancuran kantor partai yang berkuasa.

Pengadilan yang digelar pada Senin (12/6) itu semakin meningkatkan ketegangan menjelang pemilihan nasional yang dijadwalkan pada bulan Agustus mendatang di negara tersebut.

Jaksa mengungkapkan bahwa kelompok pendukung partai oposisi Citizens Coalition for Change (CCC) terkemuka di Zimbabwe menyerang kantor dari partai ZANU-PF yang berkuasa di Nyatsime, wilayah selatan ibu kota, pekan lalu.

“Kelompok ini merusak beberapa rumah dan menyerang anggota komunitas Nyatsime, menyebabkan kerusakan besar pada properti dan luka serius pada mereka,” kata jaksa penuntut.

Namun, seperti dimuat VOA News, Selasa (13/6), pengacara dari Forum LSM Hak Asasi Manusia Zimbabwe, yang mewakili 39 tersangka, menyangkal tuduhan tersebut, dengan mengatakan tuduhan itu sangat bermotivasi politik.

"Klien kami bahkan tidak ada di tempat kejadian," kata pengacara Anesu Chirisa.

Menegangnya situasi di Zimbabwe terjadi ketika kelompok hak asasi dan partai oposisi terus mengeluhkan tindakan keras oleh pihak berwenang menjelang pemungutan suara.

Pemimpin CCC Nelson Chamisa, seorang pengacara dan pendeta berusia 45 tahun, berharap menggantikan Presiden Emmerson Mnangagwa, 80 tahun, yang mencari masa jabatan keduanya dalam pemungutan suara 23 Agustus mendatang.

Para analis memperkirakan bahwa pemilihan tersebut akan berlangsung dengan ketegangan tinggi, di mana ketidakpuasan terhadap kemiskinan, pemadaman listrik, dan masalah lain semakin meningkat.

Sementara para kritikus menuduh pemerintah menggunakan sistem peradilan untuk menargetkan politisi oposisi, dengan meningkatkan penangkapan dan penindasan sewenang-wenang terhadap lawannya.

Bulan ini, lima aktivis CCC lainnya dikabarkan telah ditahan dengan berbagai tuduhan, termasuk penyerangan setelah dugaan pertengkaran di pusat pendaftaran pemilih.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Kementerian BUMN Rombak Susunan Direksi ID FOOD

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:47

Agar Ekonomi Indonesia di Triwulan II Tetap Tumbuh, DPR Ingatkan untuk Lakukan Hal Ini

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:35

Dukung Penuh Pengurus LP3KN, Menag RI Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:34

Iuran BPJS Tidak Berubah Meski Sistem Kelas Dihapus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:14

Resmi, Massimiliano Allegri Bukan Lagi Pelatih Juventus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:12

Ayah Mendiang Eki Doakan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon Segera Ditangkap

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:54

Hendropriyono Yakin Prabowo Lanjutkan IKN

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:35

Percetakan di Banda Aceh Meringis jadi Korban Janji Manis Caleg

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:16

Hendropriyono: Demokrasi Pancasila Tidak Mengenal Oposisi

Sabtu, 18 Mei 2024 | 05:55

Selengkapnya