Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali/Net
Prajurit TNI Angkatan Laut harus siap menghadapi tantangan militer di masa depan, terutama saat menjalankan tugas menjaga kedaulatan negara di sisi laut.
Itulah yang disampaikan, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dalam Sarasehan Nasional dalam rangka pembangunan kekuatan kapal selam dalam postur TNI Angkatan Laut tahun 2025-2044, di Gedung Submarine Facility Damage Control Training (SFDCT), Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (12/6),
Dikatakan Laksamana Ali, TNI Angkatan Laut sebagai komponen utama pertahanan negara di laut, bertugas mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah perairan Indonesia.
"Untuk melaksanakan tugas tersebut, TNI AL harus memiliki postur kekuatan ideal, yang mampu dihadapkan pada berbagai ancaman dan tantangan di masa depan," kata Ali.
Di satu sisi, kegiatan yang diselenggarakan oleh Komando Operasi Kapal Selam (Koopskasel) Koarmada RI, dengan mengangkat tema, “Pembangunan Kekuatan Kapal Selam Dalam Perencanaan Jangka Panjang TNI AL, Guna Perimbangan Kekuatan di Kawasan", juga menyebut bahwa kapal selam adalah alutsista strategis dalam Armada Angkatan Laut suatu negara.
“Keunggulannya yang terletak pada aspek kerahasiaan dan daya hancur yang tinggi, menjadikan kapal selam sebagai pengganda kekuatan tempur yang signifikan, sehingga memiliki strategic deterrence yang sangat tinggi," terang Ali.
Dengan diselenggarakannya Sarasehan ini, Ali berharap dapat menghasilkan diskusi yang komprehensif terhadap isu krusial, khususnya pada pembangunan kekuatan kapal selam, sebagai bagian dari postur kekuatan TNI AL di masa depan.
“Dengan mempertimbangkan kondisi kekuatan kapal selam TNI AL saat ini, maka diperlukan upaya nyata untuk mengembangkan kemampuan dan kekuatan kapal selam yang efektif," demikian Ali.