Perintah evakuasi kepada lebih dari 50 ribu warga telah dikeluarkan oleh pemerintah Pakistan pada Senin (12/6), menjelang kedatangan Topan Biparjoy.
Perintah itu dikeluarkan untuk kota pesisir Shahbandar, Keti Bandar, dan desa-desa sekitarnya. Sejauh ini, pihak berwenang setempat telah berhasil mengevakuasi lebih dari 2.000 penduduk di wilayah tersebut.
“Lebih dari 50.000 orang dari lebih 9.000 keluarga akan dievakuasi dari daerah ini, dengan rencana evakuasi dijadwalkan akan selesai pada Selasa,” kata Direktur Jenderal Otoritas Penanggulangan Bencana provinsi (PDMA), Salman Shah.
Menurut pejabat dari Departemen Meteorologi Pakistan, Sardar Sarfraz, Biparjoy saat ini telah berjarak sekitar 600 kilometer dari Karachi dan 580 kilometer dari Keti Bandar.
Untuk itu, warga setempat diserukan untuk bersiap menghadapi hantaman topan tersebut yang diperkirakan akan membawa curah hujan hingga 400 mm dan angin berkecepatan tinggi hingga 100 km per jam di distrik Thatta, Sajawal, Badin, dan Mirpur Khas di tenggara.
Selain itu, Biparjoy yang saat ini tengah melintasi ke perbatasan laut internasional antara Pakistan tenggara dan provinsi Gujarat barat India, kemungkinan besar akan menghantam wilayah pesisir tenggara Pakistan dengan gelombang pasang setinggi 4 meter, yang berpotensi menyebabkan banjir di daerah pantai.
Seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, telah memerintahkan lembaga penyelamat untuk melakukan upaya maksimal dalam menangani situasi jika terjadi banjir dan hujan lebat.
Sementara Menteri Utama Sindh, Syed Murad Ali Shah, telah mengunjungi distrik pantai tenggara Badin, Sajawal, dan Thatta untuk memantau langkah-langkah pencegahan yang telah diambil dalam menghadapi potensi banjir dan hujan lebat.
Dalam pencegahan lebih lanjut, pemerintah juga telah melarang penangkapan ikan di laut lepas hingga 20 Juni mendatang dan menangguhkan hari libur semua pekerja penyelamat di wilayah tersebut.