Berita

Seorang perempuan memberikan suaranya di TPS saat pemilihan parlemen di Podgorica, Montenegro pada Minggu, 11 Juni 2023/Net

Dunia

Dorong Percepatan Reformasi, Montenegro Gelar Pemilu Legislatif

MINGGU, 11 JUNI 2023 | 17:36 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Warga Montenegro berbondong-bondong menuju tempat pemungutan suara untuk mengikuti pemilihan parlemen yang digelar pada Minggu (11/6).

Pemungutan suara parlemen adalah yang pertama kali digelar di negara bekas republik kecil Yugoslavia sejak mantan pemimpin Partai Sosialis Demokrat (DPS), Milo Djukanovic kalah dalam pemilihan presiden April lalu setelah memimpin selama 30 tahun.

Komisi pemilihan Montenegro mengatakan 15 partai dan aliansi akan memperebutkan 81 kursi parlemen di negara berpenduduk lebih dari 620.000 orang itu.


Tempat pemungutan suara untuk 540.000 pemilih telah dibuka sejak pukul 7 pagi dan ditutup pada pukul 8 malam waktu setempat.

"Rakyat berharap pemerintahan baru dapat segera menerapkan reformasi ekonomi, meningkatkan infrastruktur dan membawa Montenegro lebih dekat ke keanggotaan Uni Eropa," bunyi laporan tersebut seperti dimuat The Star.

Selama bertahun-tahun, Montenegro terpecah menjadi dua kubu, di mana kubu pertama adalah yang menolak pemisahan negara itu dengan persatuan Serbia 2006 lalu, dan kubu lainnya yang setuju menjadi negara independen serta berminat masuk Uni Eropa.

Hasil survei yang dikeluarkan Pusat Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (CEDEM) bulan lalu menempatkan partai pro-European Movement Europe Now (PES) yang juga mendukung hubungan lebih dekat dengan Serbia memimpin dengan 29,1 persen suara.

Ini berkaitan erat dengan kemenangan Jakov Milatovic dari PES dalam Pilpres April lalu.

Jajak pendapat CEDEM menempatkan DPS yang pro-Uni Eropa berada di tempat kedua dengan dukungan 24,1 persen dan  nasionalis Serbia, Front Demokratik pro-Rusia (DF) di tempat ketiga dengan 13,2 persen.

Montenegro adalah kandidat untuk bergabung dengan UE, tetapi mereka harus mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan membasmi korupsi, nepotisme, dan kejahatan terorganisir.

Sejak invasi Rusia-Ukraina meletus tahun lalu, Montenegro tidak mengambil sikap seperti Serbia. Negara itu justru bergabung dengan Uni Eropa dan menjatuhkan sanksi pada Moskow.

Saat ini Montenegro telah dicap sebagai negara tidak bersahabat oleh Rusia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya