Supervisi program Tekad di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur/Ist
Kontribusi dan manfaat Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad), mulai dirasakan masyarakat Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Salah satunya, program yang dicanangkan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Dana Internasional untuk Pembangunan Agrikultur (IFAD), mampu berperan dalam penurunan angka kemiskinan ekstrem hingga lebih dari 3 persen.
"Saya bersyukur Pemkab Manggarai tidak sendirian, ada banyak pihak yang banyak membantu termasuk Kemendes PDTT," ujar Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/6).
Disampaikan Herybertus bahwa kemiskinan ekstrem pada tahun 2022 sebanyak 6 persen dengan angka absolut 23.000 kepala keluarga (KK). Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021, total kemiskinan ekstrem mencapai 9,7 persen dengan 32.000 angka absolut.
Perubahan positif ini terjadi selama tiga tahun terakhir, bertepatan dengan keterlibatan IFAD melalui program Tekad di NTT.
Program TEKAD masuk di Kabupaten Manggarai sejak tahun 2021. Awalnya hanya ada 20 desa binaan namun terus bertambah setiap tahunnya. Saat ini, total desa yang berada di bawah binaan Tekad adalah 77 desa.
Lebih lanjut, Hybertus menjelaskan pentingnya program IFAD untuk Kabupaten Manggarai dari berbagai sektor. Di antaranya adalah kesamaan fokus dalam kolaborasi antarkeduanya.
"Isu gender, disabilitas, kita (Kabupaten Manggarai dan IFAD) berada di jalur yang sama, karena kita sangat mengerjakannya dengan serius," terangnya.
Adapun dalam rencana ke depan, Kemendes PDTT dan IFAD melalui program Tekad terus melakukan supervisi dan monitoring secara langsung.