Berita

Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko/Net

Dunia

Imbas Dukung Rusia, Inggris Kembali Jatuhkan Sanksi Baru untuk Belarusia

JUMAT, 09 JUNI 2023 | 08:41 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Inggris kembali menjatuhkan sanksi terbaru untuk Belarusia pada Kamis (8/6), atas peran negara itu yang disebut terus mendukung perang Rusia di Ukraina.

Menurut pernyataan pemerintah Inggris, sanksi terbaru yang diberlakukan akan menargetkan langsung komoditas dari sumber pendapatan utama Belarusia, di antaranya larangan mengimpor emas, semen, kayu, dan karet dari negara itu.

Menteri Luar Negeri James Cleverly menuturkan bahwa paket baru dari negaranya ini akan meningkatkan tekanan ekonomi untuk Presiden Aleksander Lukashenko dan rezimnya, yang selama ini secara aktif terus memfasilitasi upaya perang Rusia dan mengabaikan integritas teritorial Ukraina.

"Dukungan kami untuk Ukraina akan tetap teguh selama dibutuhkan, dan Inggris tidak akan ragu untuk memperkenalkan tindakan lebih lanjut terhadap mereka yang mendukung perang Presiden Rusia Vladimir Putin," tambahnya.

Seperti dimuat Anadolu Agency, Jumat (9/8), sejauh ini Inggris juga telah memblokir ekspor uang kertas dan mesin ke Belarus, bersama dengan barang, teknologi, dan bahan lainnya yang dapat digunakan negara itu untuk membuat senjata kimia dan biologi.

“Paket terbaru ini dibangun di atas sanksi signifikan terhadap Belarus yang sudah ada,” tambah pernyataan pemerintah itu.

Tahun lalu, Inggris telah melarang impor dan ekspor barang senilai sekitar 60 juta pounds atau sebesar Rp 1,1 triliun kepada Belarusia karena dukungan aktif rezimnya terhadap perang yang diluncurkan Putin.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya