Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

FBI Memperingatkan Masyarakat, AI Banyak Digunakan untuk Penipuan dan Pemerasan

KAMIS, 08 JUNI 2023 | 12:57 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence semakin marak digunakan para pelaku sindikat kriminal untuk menipu dan memeras korban.

Hal itu diungkap badan intelijen AS, FBI dalam sebuah peringatan terbaru yang diterbitkan untuk warga Amerika, pada Kamis (8/6).
 

Menurut FBI, para pelaku menggunakan AI untuk mengedit foto korban senyata mungkin dengan tampilan tidak senonoh, itu ditujukan untuk mengintimidasi dan menipu target mereka.

"Foto-foto tersebut kemudian dikirim langsung ke korban oleh aktor jahat. Korban mendapat ancaman dan mau tidak mau harus melakukan apa yang diinginkan pelaku agar foto bermuatan seksualnya tidak tersebar,” jelas FBI, seperti dimuat The Jerusalem Post

Gambar yang digunakan untuk memeras korban di klaim FBI tampak sangat mirip dengan aslinya dan tidak jarang korbannya juga berasal dari anak-anak.

“Hasilnya seringkali tidak dapat dibedakan dari foto asli di kehidupan nyata,” kata FBI.

Foto mereka diambil dari pos online, pesan pribadi, atau obrolan video. Kemudian diedit dengan AI untuk mendapat kualitas foto yang senyata mungkin.

FBI tidak merinci tentang aplikasi AI apa yang digunakan untuk menghasilkan foto tersebut, namun mencatat bahwa jumlah kasus penipuan editan foto terus bertambah setiap harinya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Undip Pastikan Telusuri Dugaan Pelecehan Seksual Meski Belum Terima Laporan Korban

Jumat, 19 April 2024 | 14:03

FBI Tuding Hacker Tiongkok Siapkan Serangan Dahsyat untuk Hancurkan Amerika

Jumat, 19 April 2024 | 13:51

Masuk Bursa Cagub Jabar dari PDIP, Ono Surono: Kalau Ada Instruksi, Maju

Jumat, 19 April 2024 | 13:44

Kebakaran Ruko di Mampang Diduga Akibat Ledakan Kompresor

Jumat, 19 April 2024 | 13:27

Din Syamsuddin Ajak Massa Aksi Dukung MK Tegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Jumat, 19 April 2024 | 13:24

Saint Kitts dan Nevis Konsisten Dukung Otonomi Sahara Maroko

Jumat, 19 April 2024 | 13:15

Hingga Jumat Siang Tak Kunjung Hadir di KPK, Gus Muhdlor Mangkir?

Jumat, 19 April 2024 | 13:10

Beda dengan Erick Thohir, Airlangga Minta BUMN Tidak Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel

Jumat, 19 April 2024 | 13:00

Lion Air Group: Dua Penyelundup Narkoba Karyawan Pihak Ketiga

Jumat, 19 April 2024 | 12:55

Dukung Optimalisasi Pengawasan Pemilu, PAN-RB Tambah Formasi ASN Bawaslu

Jumat, 19 April 2024 | 12:50

Selengkapnya