Berita

Kerabat berusaha mengidentifikasi jenazah korban tabrakan kereta api di dekat Balasore, Odisha, India, pada Minggu, 4 Juni 2023/Net

Dunia

Ratusan Jenazah Korban Kecelakaan Kereta Api India Sulit Dikenali

RABU, 07 JUNI 2023 | 05:59 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Lima hari sejak tragedi tabrakan kereta Api di dekat distrik Balasore, negara bagian Odisha India, ratusan korban tewas dilaporkan masih belum teridentifikasi.

Direktur Kesehatan Odisha, Bijay Kumar Mohapatra, mengatakan hingga Selasa (6/6), sekitar 100 jenazah belum dapat dikenali karena tidak ada teman dekat atau keluarga yang datang mencari mereka.

Mohapatra mengatakan, jenazah tidak dapat diotopsi jika belum mendapat izin keluarga. Otopsi juga tidak bisa dilakukan pada mayat berumur lebih dari empat hari.

"Pihak berwenang mencoba mencari wadah es untuk membantu mengawetkan jenazah," ungkapnya, seperti dimuat Reuters.

Di rumah sakit terbesar ibu kota negara bagian Bhubaneswar, All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), layar televisi besar menampilkan gambar korban tewas untuk memudahkan kerabat yang mencari mereka.

Tabrakan kereta api penumpang terjadi pada Jumat (2/6). Dua kereta ekspres dan satu kereta barang bertabrakan di Odisha. Coromandel Express melaju kencang dengan kecepatan 128 kph, bertabrakan dengan Howrah Superfast Express yang bergerak ke utara antara kota Bengaluru dan Howrah dengan kecepatan 126 kph.  

Kedua kereta itu kemudian terguling di dekat stasiun Bahanaga di distrik Balasore Odisha sekitar pukul 7 malam. Sebuah kereta barang yang berada di jalur sebelahnya, ikut terempas, lalu terbalik.  

Sedikitnya 288 orang tewas dan lebih dari 1.000 terluka. Ini menjadi salah satu kecelakaan kereta api paling mematikan di India dalam lebih dari dua dekade.

Pada Selasa (6/6), sebuah tim dari Biro Investigasi Pusat federal tiba di lokasi untuk memulai penyelidikan penyebab bencana tabrakan kereta. Menurut temuan awal, kegagalan sinyal kemungkinan besar menjadi penyebab kecelakaan.

Populer

Rugikan Partai, PDIP Disarankan Pikir Ulang Pencapresan Ganjar

Minggu, 24 September 2023 | 15:26

Sejumlah Purnawirawan Diusulkan Jadi Kapten Timnas Amin, Ada Mantan Panglima TNI hingga KSAL

Selasa, 19 September 2023 | 06:21

Tak Nyaman Digeruduk Rombongan Puspom TNI, Jadi Alasan Alex Marwata Persilakan Perwira TNI Temui Tahanan KPK

Kamis, 21 September 2023 | 19:43

PPR: Harapan Akan Perubahan Jatuh pada Anies-Cak Imin

Rabu, 27 September 2023 | 09:43

Termasuk Dekan FK Unila, KPK Diminta Proses Nama-nama yang Terungkap di Persidangan Karomani

Sabtu, 23 September 2023 | 04:45

Hampir 15 Tahun Jadi Legislatif, Caleg DPRD Jabar Ini Siap Kalau Tak Terpilih Lagi pada Pileg 2024

Senin, 25 September 2023 | 01:43

Kaesang Jilat Ludah Sendiri, Ubedilah Badrun: Mirip Perilaku Ayahnya

Kamis, 28 September 2023 | 07:52

UPDATE

12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Masih dalam Penyelidikan Polda Metro Jaya

Jumat, 29 September 2023 | 21:00

Kekerasan Geng Meningkat, PM Swedia Panggil Panglima Militer

Jumat, 29 September 2023 | 20:58

Pengamat: Puan Berpeluang Maju Bila Jadi Cawapres Prabowo

Jumat, 29 September 2023 | 20:52

Dorong Diversifikasi, Ganjar Jamin Tak Ada Penyeragaman Bahan Pangan

Jumat, 29 September 2023 | 19:23

Mesra di Acara Rekernas PDIP dengan Jokowi, Ganjar Sadar Elektabilitasnya Stagnan

Jumat, 29 September 2023 | 19:09

Rakernas PDIP Bakal Umumkan Pendamping Ganjar?

Jumat, 29 September 2023 | 18:51

Kedubes Afghanistan di India Berhenti Beroperasi

Jumat, 29 September 2023 | 18:49

PB PMII Endus Bau-bau Polarisasi di Pemilu 2024

Jumat, 29 September 2023 | 18:43

Beda dengan Cak Imin, Legislator Nasdem Sebut Food Estate Tidak Gagal

Jumat, 29 September 2023 | 18:37

Tak Ada Unsur Politis, Penyidikan Mentan SYL Murni Penegakan Hukum

Jumat, 29 September 2023 | 18:31

Selengkapnya