Berita

Jaringan Aliansi Melawan NATO berpartisipasi dalam demonstrasi untuk menentang keanggotaan Swedia dalam NATO, di Stockholm, pada Minggu, 4 Juni 2023/Net

Dunia

Tolak UU Antiteror, Warga Swedia Protes karena Pemerintah Terlalu Nurut pada Turki

SENIN, 05 JUNI 2023 | 18:56 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Ratusan warga menggelar aksi unjuk rasa di jalan-jalan Stockholm untuk mengutarakan penolakan mereka terhadap UU antiteror baru yang disahkan pemerintah Swedia.

Demonstran yang diorganisir oleh kelompok yang dekat dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) itu mengaku tidak setuju dengan keputusan Swedia karena dinilai terlalu patuh pada kemauan Turki.

Hal itu merujuk pada alasan dibalik pengesahan undang-undang baru anti-teror yang dilakukan pemerintah Swedia agar Turki yakin dan mengizinkan Stockholm masuk NATO.


Juru bicara Aliansi Anti-NATO, Tomas Pettersson menyebut Turki telah memanfaatkan keinginan Swedia masuk NATO untuk mengincar PKK.

“Ide di balik undang-undang tersebut adalah untuk melakukan penangkapan dan pengadilan bangsa Kurdi. Sehingga (Presiden Recep Tayyip) Erdogan akan membiarkan Swedia masuk ke NATO,” tegasnya, seperti dimuat AFP pada Senin (5/6).

Para pengunjuk rasa mengibarkan banyak bendera PKK, bersama dengan spanduk bertuliskan “Tidak untuk NATO”.

Mantan anggota parlemen Swedia Amineh Kakabaveh bahkan blak-blakan menyebut masuk dalam keanggotaan NATO hanya akan membuat Swedia terus diperas.

"Keanggotaan kami di NATO akan menyebabkan banyak pemerasan dari Erdogan," kata Kakabaveh.

Sejak perang Rusia-Ukraina meletus Februari tahun lalu, Swedia dan Finlandia membatalkan kebijakan non-bloknya dan mendaftar untuk bergabung dengan NATO.

Finlandia secara resmi bergabung pada bulan April, namun Turki dan Hongaria belum meratifikasi tawaran keanggotaan Swedia.

Turki menangguhkan negosiasi NATO dengan Swedia karena marah setelah aksi protes pembakaran Alquran di luar kedutaan Turki di Stockholm Februari lalu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya