Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Cegah Kasus Penembakan, Puluhan Ribu Senjata Api Diserahkan Masyarakat Serbia Secara Sukarela

SENIN, 05 JUNI 2023 | 18:15 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dalam langkah mencegah terjadinya kembali kasus penembakan massal, puluhan ribu senjata api telah diserahkan secara sukarela oleh masyarakat Serbia.

Menurut Presiden Aleksandar Vucic, kampanye tersebut telah berhasil dijalankan dengan sekitar 68.000 senjata api dan alat peledak sejauh ini telah diserahkan masyarakat kepada pihak berwenang.

"Kampanye penyerahan senjata secara sukarela adalah yang paling sukses dalam sejarah polisi Serbia," ujarnya, seperti dikutip Novinvite, Senin (5/6).

Pemimpin Serbia itu juga secara aktif terus mengajak masyarakat untuk terus menyerahkan senjata yang mereka miliki hingga 8 Juni mendatang.

Kampanye penyerahan senjata api ini diumumkan sebagai respons terhadap tragedi penembakan yang terjadi awal bulan lalu di sebuah sekolah di Beograd, di mana seorang siswa berusia 13 tahun menewaskan delapan siswa, seorang penjaga keamanan, melukai enam anak lainnya, serta seorang guru dengan senjata api yang ia bawa ke sekolah.

Kejadian tersebut juga diikuti oleh serangan sehari kemudian, ketika seorang pria berusia 20 tahun menembak secara acak warga di dua desa di selatan Beograd, hingga menewaskan delapan orang dan melukai 14 lainnya, yang memicu kemarahan masyarakat Serbia.

Atas insiden tersebut, protes mingguan yang diorganisir oleh sebagian oposisi Serbia rutin digelar di negara itu, untuk menuntut pemerintahan Vucic bertanggung jawab atas kasus itu.

Namun, dalam menanggapi provokasi itu, Vucic menyerukan perlunya tindakan bersama dengan seluruh masyarakat di dalam negeri untuk mencegah terulangnya kembali insiden itu.

"Kita perlu menetapkan beberapa kerangka kerja di mana kita semua bergerak bersama dan (memutuskan) bagaimana dan dengan cara apa menenangkan situasi dan bersatu dalam isu-isu penting untuk memajukan negara kita," tuturnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya